712 Jiwa Korban Bencana Alam Sukabumi Terisolasi, Minta Direlokasi

Bandung, IDN Times - Penanganan bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi masih terus dilakukan. Tercatat ada ratusan jiwa di Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi yang kini terisolasi karena ditakutkan terjadi banjir dan longsor susulan.
Jumlah ini disampaikan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin usai meninjau langsung, Jumat (7/12/2024).
"Ada 215 keluarga, 712 jiwa terisolasi, mereka mengungsi dan ini kami akan laporkan ke BNPB. Pertama harus dilakukan assesment oleh PVMBG, apakah masih aman atau tidak. Kalau sudah tidak aman harus relokasi, sesegera mungkin," ujar Bey Machmudin.
1. Warga merasakan tempatnya sudah tidak aman

Berdasarkan pernyataan korban, Bey mengungkapkan, rumah yang ditempatinya sudah tidak aman. Meskipun dari sekian banyak rumah warga, yang terdampak berat karena bencana alam hanya empat.
"Tadi saya bertemu dengan pengungsi, jadi warga di sini yang merasa sudah tidak aman walaupun disini hanya empat rumah yang ambruk amblas, tiga rumah amblas, satu rumah sebetulnya masih ada tapi sudah tidak aman untuk ditempati," katanya.
2. Bersedia untuk direlokasi ke tempat yang aman

Selain menyatakan daerahnya sudah tidak aman, Bey menyatakan, warga memiliki keinginan untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak huni dan aman. Dengan begitu, para korban bersedia untuk direlokasi ke tempat lain.
"Kalau mereka perlu kepastian kapan mereka bisa tinggal di tempat yang aman, jadi kalaupun relokasi mereka bersedia untuk relokasi," katanya.
3. Logistik dipastikan aman

Terkait pasokan logistik makanan, Bey menyebut kondisi dapur umum sudah berjalan baik. Meskipun memang masih ada sedikit kendala keterlambatan dalam menyiapkan makanan untuk 700 orang, namun hal itu akan segera diperbaiki karena keselamatan warga menjadi prioritas utama.
"Saya minta bu Camat lebih awal lagi menyiapkan (makanan) jangan sampai mereka mengungsi tapi (disiapkan makanannya telat). Diusahakan lagi mereka makan pagi jam 7, makan siang jam 12, makan malam jam 7," katanya.
Sebelumnya, bencana alam banjir dan longsor memporak porandakan Kabupaten Sukabumi pada Selasa (3/12/2024). Tercatat ada 133 kejadian bencana alam yang tersebar di 34 kecamatan. Jika dirinci, tanah longsor terjadi di 66 titik, banjir 35 titik, angin kencang 15 titik dan pergerakan tanah di 17 titik.
Sementara itu dampak kejadian dialami oleh 180 KK dengan 461 jiwa, mengungsi 98 KK dengan 247 jiwa, warga terancam 143 KK dengan 239 jiwa, tiga orang meninggal dunia dan empat orang tertimbun longsor.
Dari peristiwa ini Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengeluarkan status darurat kebencanaan. Artinya para korban yang terdampak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.