108 Jemaah Calon Haji Indonesia Meninggal Dunia di Arab Saudi
Makkah, IDN Times - Sebanyak 108 jemaah calon haji Indonesia meninggal dunia di Tanah Suci, Arab Saudi. Dari jumlah ini sebesar 50 persen jemaah meninggal dunia akibat penyakit komorbir atau penyakit bawaan.
"Jumlah jemaah yang wafat ini tidak sepenuhnya terkait dengan usia. Sebanyak 50 persen jemaah yang meninggal bukan karena usia sepuh atau tua, tapi akibat penyakit komorbit," kata Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak saat menghadiri rapat koordinasi petugas haji di Hotel 902, Sektor sembilan, Misfalah, Kota Makkah, Minggu(1/6/2025).
Dia menyebutkan, tingginya persentase kasus kematian pada jemaah ini juga diduga akibat mudahnya pemberian surat istitoah di Tanah Air. Seharusnya, kata dia, jemaah dengan penyakit berat atau kondisi yang tidak memungkinkan berangkat haji tidak mendapat surat istitoah.
"Tentunya, ini juga akan menjadi bahan evaluasi yang akan dibahas kementerian agama dan BP Haji untuk melaksanakan penyelenggaraan haji lebih baik di tahun berikutnya," ujar dia.
Dia mencontohkan kasus adanya jemaah over obesitas yang berasal dari Pontianak dan masih tetap bisa berangkat haji tahun ini. Seharusnya, dengan kondisi khusus tersebut, yang bersangkutan bisa mempertimbangkan kembali untuk mengeluarkan surat istitoah.
"Saya dengar ada jemaah dari Pontianak yang kondisinya over obisitas dan masih tetap bisa berangkat. Nah, (istitoah) ini juga akan jadi bahan evaluasi kami," ujar dia.
Danhil juga berpesan, selain jemaah calon haji yang menjaga kondisi kesehatan jelang Armuzna, petugas haji juga harus melakukan hal serupa. Jangan sampai saat puncak haji nanti petugas malah ikut sakit dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Mudah-mudahan tidak ada petugas haji yang harus dirawat. Saya doakan petugas haji tetap sehat, menjadi haji mabrur, mendapatkan pahala dan rejeki yang banyak," ujar dia.
