Deretan Fakta Banjir Kalijaga, Penemuan Ular Kobra Hingga Trauma Warga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cirebon, IDN Times - Banjir yang merendam ratusan rumah di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon pada Senin (13/1) malam, menyisakan lumpur. Warga dibantu aparat bergotong royong membersihakan sisa banjir, Selasa(14/1).
Selain itu, pemerintah daerah juga mulai mendirikan sejumlah posko dan dapur umum.
Banjir yang melanda di sejumlah kelurahan di Kota Cirebon itu diakibatkan karena luapan air dari beberapa sungai ditambah dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Titik terparah banjir terjadi di RW 03 Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti.
Di mana meluapnya Sungai Pengempaan, air masuk ke rumah-rumah setinggi 110 sentimeter.
1. Sungai meluap tiba-tiba membuat warga panik
Hujan deras mengguyur di wilayah hulu sejak sore hari, membuat debit air sejumlah sungai di Kota Cirebon meninggi. Sungai Cikalong dan Pengampaan di Kelurahan Kalijaga tiba-tiba meluap hingga ke pemukiman warga sekitar pukul 19.00 WIB.
Kondisi itu membuat warga panik. Sebab, dua tahun ke belakang, luapan air sungai tidak sampai ke pemukiman penduduk. Hujan deras berangsur cukup lama, membuat warga kesulitan mengevakuasi diri.
2. Aliran listrik dipadamkan
Tim petugas gabungan dari KPBD Kota Cirebon, Basarnas, Tagana, TNI dan Polri dan lainnya turun ke lokasi membawa perlengkapan SAR, seperti perahu karet untuk mengevakuasi warga yang kesulitan mengevakuasi diri, seperti lansia dan bayi. Aliran listrik pun dipadamkan guna menghindari adanya korban sengatan setrum.
"Biasanya wilayah ini banjir. Tapi kondisinya tidak separah ini. Ini sampai satu meter lebih," ujar Ani kepada IDN Times, Selasa (14/1).
3. Penemuan ular kobra
Saat banjir melanda, warga dikejutkan dengan penemuan ular kobra yang turut terbawa banjir. Ular tersebut langsung diamankan petugas BPBD Kota Cirebon.
Adanya kejadian ini, sebagian personel pun menyisir ke sejumlah titik untuk mengantisipasi kemungkinan adanya satwa liar yang terbawa arus ke pemukiman warga.
4. Evakuasi di rumah warga bebas banjir
Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis meminta kepada warga yang rumahnya terbebas dari banjir untuk bersedia dijadikan tempat pengungsian sementara. Khususnya bagi warga yang punya balita dan lansia.
Meski sudah surut, tak jarang warga memilih mengungsi ketimbang kembali ke rumah karena masih trauma banjir. Pemerintah daerah pun sedang mendirikan dapur umum dan posko evakuasi untuk memberikan pengobatan warga akibat dampak banjir.
"Warga korban banjir saat ini sudah dievakuasi di rumah warga yang aman di sekitar lokasi banjir. Saya berharap mereka bersedia memberikan tempat evakuasi sementara," ujar Azis saat meninjau banjir di lokasi.
5. Mendirikan dapur umum
Usai dilanda banjir, petugas evakuasi bencana mendirikan dapur umum dan posko bencana untuk membantu warga terdampak banjir.
"Besok kita akan siapkan dapur umum untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir," tuturnya.
6. Warga bersih-bersih lumpur sisa banjir
Warga terdampak korban banjir bersama petugas penanggulangan bencana membantu membersihkan lumpur sisa banjir di rumah-rumah warga dan jalan raya. Satu unit mobil pemadam kebakaran Kota Cirebon diterjunkan untuk mempercepat proses pembersihan agar jalanan bisa kembali digunakan dan tidak licin.
"Mobil damkar kami siapkan untuk membantu evakuasi membersihkan lumpur akibat banjir," tutup Azis.
Baca Juga: Sungai Pengampaan Kota Cirebon Meluap, Ratusan Rumah Terendam