Kritik Sosial Om Jin di Iklan Djarum 76

Tak terasa iklan Om Jin sudah berusia satu dekade

Bandung, IDN Times - Di antara deretan video komersil televisi, Djarum 76 kerap menarik perhatian. Dengan mengedepankan sosok Om Jin (Totos Rasiti) yang selalu dianggap dapat membawa solusi--meski nyeleneh, iklan-iklan Djarum 76 menjadi mudah diingat masyarakat Indonesia.

Tapi, siapa sangka, lakon Om Jin itu sendiri sebenarnya membawa pesan kritik sosial dalam iklan-iklan Djarum 76. Seperti kritik yang ia lancarkan lewat tayangan komersil yang baru mereka orbitkan belakangan ini.

1. Iklan baru Om Jin

Kritik Sosial Om Jin di Iklan Djarum 76Istimewa

Sosok Om Jin sudah menghiasi layar kaca Indonesia selama satu dekade, tepatnya ditampilkan Djarum 76 sejak 2009. Ia selalu menjadi sosok yang mampu memecahkan masalah, dengan caranya sendiri yang lucu dan konyol.

Benang merah dalam iklan-iklan Djarum 76 selalu dituangkan dalam alur yang sama, meski tema yang diusung selalu segar dan relevan dengan apa yang sedang ramai dibicarakan khalayak. Baru-baru ini, mereka merilis iklan dengan tema pahlawan super--hal yang menjadi perbincangan masyarakat baik di dalam dan luar negeri.

Kisah dalam iklan baru Djarum 76 itu begini: Om Jin hendak mengabulkan permintaan seorang pria yang ngebet ingin jadi pahlawan super. Keinginan itu muncul lantaran si pria baru saja menyaksikan film layar lebar tentang pahlawan super di sebuah bioskop.

Om jin kemudian datang, dan dengan idenya yang nyeleneh, ia mencoba mengabulkan permintaan itu. Namun hasilnya konyol. Alih-alih menjadi super hero dengan senjata berteknologi tinggi dan pakaian yang gagah, Om jin malah mengubah si pria menjadi mirip seekor monyet lengkap dengan body armour layaknya pahlawan dalam film-film Hollywood.

2. Sepenggal kisah Om Jin

Kritik Sosial Om Jin di Iklan Djarum 76Istimewa

Kisah singkat yang dituangkan pada video komersil di Youtube tersebut, rupanya berhasil menghibur warganet. Glow Films Jakarta, rumah produksi yang membagikan iklan ini di Youtube, kebanjiran komentar-komentar suka.

Salah satunya ialah Limpo Siregar, yang mengaku tak berhenti tertawa menyaksikan iklan itu. “Ini iklan bikin gue sama penonton-penonton di bioskop ketawa terbahak-bahak gara-gara dia pingin jadi superhero tapi enggak kesampaian. Apalagi pas muncul iklan ini di televisi, geli banget ngeliatnya,” tulisnya.

3. Kritik dalam video komersil

Kritik Sosial Om Jin di Iklan Djarum 76Kompas.com

Totos Rasiti, si pelakon Om Jin, tentu suka dengan nada-nada komentar itu. Dalam rilis Djarum 76 yang diterima IDN Times, Totos merasa terapresiasi dengan komentar positif warganet.

Namun, Totos ingin memastikan bahwa sebenarnya ia memiliki pesan kritis dalam lakon Om Jin pada iklan komersil itu. Demikian halnya dengan interpretasi pahlawan super yang ditawarkan dalam iklan tersebut, berkaitan erat dengan isu yang hangat diperbincangkan masyarakat.

"Sekarang ini banyak orang ingin jadi pahlawan, padahal realitasnya sebenarnya tidak mendukung hal itu. Misalnya di tengah ramainya isu politik belakangan ini, banyak banget orang yang tiba-tiba pengin ngurusin negara, tiba-tiba pengin jadi superhero," kata jebolan Institut Kesenian Jakarta ini.

Ia melanjutkan, "Tapi kenyataannya berbeda. Akhirnya cuma jadi bahan lelucon saja. Tindakan orang yang ingin jadi superhero ini malah jadi bahan ketawaan orang," ujarnya.

4. Pesan dalam slogan "Yang Penting Hepi"

Kritik Sosial Om Jin di Iklan Djarum 76Istimewa

Tak berhenti di sana, slogan "Yang Penting Hepi' yang ditampilkan dalam iklan tersebut pun sarat kritik. Memang, dalam tiap iklannya sejak 2009, Om Jin selalu melontarkan kata "Yang Penting Hepi".

Menurut Totos, ada semangat positif yang ingin disampaikan kepada masyarakat di balik slogan tersebut. Ia mengatakan iklan Djarum 76 sesungguhnya mengajak masyarakat untuk selalu bergembira dalam melihat dan memaknai kondisi yang kadang kala tidak sesuai dengan harapan.

“Ya apapun dimaknai happy. Jangan dibikin susah, jangan bikin sedih. Semuanya ya, yang penting hasilnya membuat orang happy, membuat orang ketawa. Karena dengan tertawa kita menjadi bahagia,” tuturnya.

5. Satu dekade menjadi Om Jin

Kritik Sosial Om Jin di Iklan Djarum 76pexels.com/ freestocks.org

Tak terasa, Totos sudah memerankan Om Jin Djarum 76 dalam satu dekade terakhir. Dalam perjalanannya, Totos mengaku menikmati peran itu hingga mampu memperdalam karakter jin segudang guyonan.

Maka, kata Totos, jangan heran kalau banyak lelucon dalam video komersil tersebut yang merupakan hasil dari improvisasi Totos sendiri saat syuting.

“Setelah kesempatan improvisasi, ada satu lagi yang penting, istilahnya versi ‘suka-suka lu, Tos’. Kadang-kadang ditantang dan tuntutan kreatif paling tingginya di situ. Karena, justru di bagian itu yang banyak dipakai. Ya jadi terserah aku, imajinasi aku. Suka-suka apa yang keluar dipikiran aku, ya itu yang aku lakuin. Dan seringkali bagian ini yang justru menjadi ciri khas dan ditunggu banyak orang,” kata pria yang berprofesi sebagai acting coach itu.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya