Seorang ABK Kejang dan Berdarah Usai Kerusuhan di Dago Elos

Demo di Dago Elos akibat adanya sengkete lahan

Bandung, IDN Times - Seorang anak, Syawaludin Al Mugni, berkebutuhan khusus (ABK) mengalami kejang dan berdarah di bagian mulut usai bentrok antara warga dan kepolisian di kawasan Dago Elos, Kota Bandung. Kejadian tersebut terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Diah Hasanah, orang tua dari Mugni membenarkan mengenai video anaknya tersebut. Menurutnya, Ugi kejang dan berdarah pada pagi hari setelah terbangun usai keributan di Terminal Dago. Ketika kejadian, Senin (14/8/2023) malam, Ugi, sapaan akrabnya, tengah berada di dalam rumah.

Namun, karena penasaran dia sempat keluar rumah dan membuka jendela. Ugi pun menghirup gas air mata yang sudah masuk ke sudut gang rumahnya.

"Dia gak bisa tidur sampai jam 3 pagi. Terus bangun jam 6 pagi. Nah gak lama dari sana dia kejang dan mengigit bibir sendiri sampai berdarah," kata Diah kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).

1. Ugi tidak boleh stres

Seorang ABK Kejang dan Berdarah Usai Kerusuhan di Dago Elosilustrasi stres (pexels.com/Kelly Lacy)

Menurutnya, sebagai seorang ABK, Ugi memang tidak boleh stres. Jika itu terjadi maka dia bisa kejang-kejang dan menggigit lidah hingga berdarah.

Pada saat kerusuhan tersebut, sang anak stres selain dari gas air mata dan keributan yang terjadi, rumah Diah pun sempat didatangi dan pintunya digedor anggota kepolisian. Merasa tidak ada orang yang disembunyikan, dia dan Ugi menghalangi pintu agar tidak ada orang masuk.

"Dia (Ugi) panik kayanya makany pas bangun sampai kejang. Dan ini kejang paling parah dari biasanya," kata Diah.

2. Kondisinya mulai membaik dan bisa bermain lagi

Seorang ABK Kejang dan Berdarah Usai Kerusuhan di Dago ElosDago Elos Melawan Kerusuhan. (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Dia menyebut ketika kejang sudah berakhir pada pagi hari usai keributan di Terminal Dago, Ugi langsung dilarikan ke rumah neneknya di daerah Sekeloa. Sejauh ini kondisi Ugi sudah kembali membaik dan bisa bermain dengan anak lainnya.

Diah berharap anaknya tidak kembali mengalami kejang karena pengaruh gas air mata berkepanjang. Terlebih ketika usai kejang dan berdarah yang bersangkutan mengaku merasakan sesak napas.

3. Keributan di Dago Elos sampai tutup jalan dan bakar ban

Seorang ABK Kejang dan Berdarah Usai Kerusuhan di Dago ElosIDN Times/Istimewa

Sebelumnya, kericuhan terjadi di sekitar Stasiun Dago atau dikenal dengan kawasan Dago Elos. Sekelompok massa membakar ban dan memblokade jalan pada Senin (14/8/2023) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Kejadian ini berawal dari kedatangan warga Dago Elos dan Koalisi Dago Melawan ke kantor Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung.

Mereka berbondong-bondong mendesak aparat kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan mengenai dugaan tindakan pemalsuan dokumen oleh ahli waris yang mengklaim tanah Dago Elos. Sengketa lahan di kawasan ini kemudian merenggut ribuan warga yang sudah menetap lama di sana.

Salah Satu Warga Dago Elos, Rizkia Puspania mengatakan, mulanya sejumlah warga bersama kuasa hukum mendatangi Polrestabes Bandung untuk membuat laporan atas penipuan yang dilakukan kepada warga Dago Elos.

Warga sudah tiba ke Polrestabes Bandung sejak pukul 10.20 WIB dan baru diperbolehkan masuk sekitar pukul 11.45 WIB. Total ada empat pelapor, tiga perempuan dan satu laki-laki, di mana mereka didampingi kuasa hukum.
.
"Kita ingin laporan terkait dugaan pemalsuan data dan penipuan dari keluarga Muller yang mengaku keturunan ratu Welhelmina dan menguasai tanah di wilayah Dago dengan surat eigendom verponding atau hak milik terhadap suatu tanah," ujar Rizkia, Senin (14/8/2023).

Setelah ditunggu sampai pukul 19.30 WIB, lanjutnya, kepolisian hanya melakukan pemeriksaan acara wawancara (BAW), bukan berita acara pemeriksaan (BAP). Polisi menilai laporan yang disampaikan tidak kuat karena bukti yang dibawa masih kurang

"Alasan lainnya, ingin ada salah satu pelapor yang memiliki sertifikat tanah. Itu kan konyol, kalau mau bilang dari siang, kita sudah delapan jam," katanya.

Warga lain yang sudah menunggu, kemudian meminta pihak kepolisian datang menemui mereka dan menyampaikan alasan penolakan laporan secara langsung.

"Tapi tidak satupun yang ke luar. Akhirnya warga marah dan pulang dan memblokade jalan dengan cara membakar (ban), untuk menarik perhatian mereka dan satu jam kemudian mereka datang," ucapnya.

Baca Juga: Penanganan Dugaan Pemalsuan Data Lahan Dago Elos Ditangani Polda Jabar

Baca Juga: Ridwan Kamil Sentil Sikap Polrestabes Bandung ke Warga Dago Elos

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya