Pengangkutan Sampah di Bandung Dibatasi, Yuk Lakukan Hal Ini di Rumah

Jangan hasilkan sampah terlalu banyak dari rumah kalian

Bandung, IDN Times - Tempat Pembuangan Sementara (TPS) masih ditutup dalam waktu yang tidak ditentukan imbas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Sarimukti belum beroperasi secara normal. Saat ini, pengangkutan sampah masih sangat terbatas sehingga kemungkinan limbah dari rumah tangga belum bisa terangkut seluruhnya.

Mengutip siaran pers Humas Kota Bandung, masyarakat diimbau untuk melakukan langkah antisipasi pengangkutan sampah yang lama dari petugas. Sampah tercampur dilarang keluar dari rumah atau persil rumah. Untuk sampah tercampur, lakukan penyimpanan di dalam kantong plastik besar seperti trash bag dan ditutup rapat.

Agar tidak mengundang lalat dan menimbulkan bau, simpan sampah di pekarangan atau ditempat lain di luar rumah tetapi masih di dalam persil, yang tidak terkena hujan dan tidak mengganggu lingkungan sekitar.

 

1. Langkah pertama bisa dengan memilah sampah

Pengangkutan Sampah di Bandung Dibatasi, Yuk Lakukan Hal Ini di Rumahpilah sampah sesuai kategori (Unsplash.com/NareetaMartin)

Untuk rumah tanpa pekarangan, bila kesulitan menyimpan sampah di rumah atau persil masing-masing, maka sepakati bersama antarwarga di RT masing-masing untuk menetapkan beberapa lokasi penyimpanan sementara.

Siapkan juga wadah besar dan tertutup dengan volume wadah minimal 500 Liter agar sampah bisa terkumpul lebih banyak dan waktu penyimpanan lebih lama, misalkan ember bertutup atau kontainer tertutup.

Mulai saat ini, lakukan pemilahan sampah di rumah masing-masing dengan menyiapkan wadah tersendiri untuk 3 jenis sampah: sampah sisa makanan dan dedaunan; sampah, yang laku dijual.

2. Tempatkan sampah bisa didaur ulang secara terpisah

Pengangkutan Sampah di Bandung Dibatasi, Yuk Lakukan Hal Ini di Rumahkliknclean

Tanyakan pada pengumpul sampah (Mamang Sampah) mana sampah yang bisa mereka jual dan sampah lainnya (residu). Tempatkan sampah sesuai jenis dan wadahnya, sehingga sampah tidak sempat tercampur.

Selain itu, lakukan penanganan sampah yang sudah terpilah. Sampah sisa makanan dan dedaunan diolah di masing-masing persil dan wilayahnya.

Pengolahan sampah sisa makanan dan dedaunan dapat dilakukan yaitu:

1. Pengolahan rumah tangga menggunakan home composting seperti takakura, kang empos (karung ember kompos) dan lubang biopori.

2. Pengolahan di kawasan menggunakan bata terawang, rumah daun dan open windrow.

3. Hindari produk sekali pakai untuk kurangi limbah rumah tangga

Pengangkutan Sampah di Bandung Dibatasi, Yuk Lakukan Hal Ini di Rumahilustrasi sampah sterofoam (unsplash.com/Jonas Gerlach)

Untuk rumah tanpa pekarangan, dapat diolah ke Lokasi Pengolahan Sampah Organik yang telah ditetapkan oleh kelurahan atau bekerja sama dengan pihak ketiga (pemberi jasa layanan olah sampah organik). Sementara itu, untuk sampah yang laku dijual dikumpulkan oleh petugas pengumpul sampah dan atau diserahkan ke Bank Sampah atau pengepul. Untuk sampah lainnya (residu), untuk sementara dipadatkan dalam wadah karung di dalam persil rumah.

Terakhir, menahan sampah di rumah dalam waktu cukup lama untuk menghindari penumpukan sampah lakukan pengurangan timbulan sampah dengan hindari penggunaan produk atau kemasan sekali pakai dan menggunakan produk atau kemasan yang dapat diguna ulang termasuk dalam penyediaan dan penyajian jamuan kegiatan.

Sebagai informasi, masyarakat dapat mengakses panduan pemilihan dan pengolahan sampah organik melalui tautan berikut ini : https://bit.ly/PanduanPilahdanOlah

Ayo lakukan langkah pengolahan bersama untuk menjaga lingkungan menjadi lebih baik!

Baca Juga: 412 Warga KBB Alami Gangguan Kesehatan Akibat Kebakaran TPA Sarimukti

Baca Juga: 300 Bank Sampah di Bandung Bisa Tukar Sampah Jadi Emas 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya