Pemprov-PT KAI Sepakat Bangun Stasiun Baru Didepan Masjid Al-Jabbar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan akan ada stasiun baru untuk jalur kereta api Bandung-Tagalluar. Akses transportasi ini akan menyambungkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Rencananya stasiun untuk menjembatani dua akses kereta api ini dibangun di depan Masjid Al-Jabbar.
Menurutnya, stasiun ini dibangun sebagai akses utama ke Masjid Al-Jabbar dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Sedangkan jalur rel kereta berupa gabungan antara penggunaan rel double track yang sudah beroperasi, tambahan rel pada single track, dan pembangunan rel layang atau sistem elevated.
"Jalur ini akan menggunakan rel yang sudah beroperasi dari Stasiun Bandung ke Stasiun Laswi sepanjang lima kilometer, yakni rel double track. Kemudian, dilanjutkan dengan Stasiun Laswi ke Stasiun Masjid Al Jabbar sepanjang tujuh kilometer dan masih merupakan single track," ujar Ridwan Kamil usai mengelar rapat di Kantor Dinas Perhubungan Jawa Barat, Senin (9/12).
Rapat tersebut dihadiri oleh Wali Kota Bandung Oded M Danial, Dirut PT KAI Edi Sukmoro, dan Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari.
1. Waktu tempuh dari Bandung ke stasiun hanya 20 menit
Emil mengatakan, stasiun baru ini akan dibangun dengan desain futuristik. Sedangkan total panjang jalur kereta Kebonkawung-Tegalluar sepanjang 16,2 kilometer (km).
"Waktu tempuh Stasiun Bandung-Tegalluar menggunakan kereta rel diesel ini sekitar 20 menit,"
Menurut Emil, kawasan di sekitar stasiun ini akan memiliki berbagai fasilitas menarik. Keberadaan Masjid Al-Jabbar bakal menjadi kawasan wisata religi, sedangkan kawasan olahraganya berada di Stadion GBLA.
2. Siapkan surat menyurat antara dua daerah
Menurut Emil, saat ini pihaknya tengah mengkoordinasikan dua pemerintah daerah yaitu Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, terkait hal administrasi. Setelah hal itu rampung, surat-surat tersebut akan dibawa ke kementerian agar segera memulai pembebasan lahan dan pembangunannya.
"Pokoknya kita usahakan semua bisa berjalan dan dipakai pada 2021," ujarnya.
3. Investasi untuk akses ini sekitar Rp4 triliun
Sementara itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro menyebut jalur tersebut akan menggunakan kereta rel diesel. Sedangkan kereta sistem LRT baru akan dibahas untuk program LRT Bandung Raya.
"(Investasi) sedang dalam perhitungan, tetapi kurang lebih Rp4 (triliun) lebih. Karena itu sebagian eleveted, tapi itu cuma dua kilometer," katanya.
Setelah itu di tanah seluruh rel akan dibangun di atas tanah dengan total panjang 16,2 km. "Itu semua dikerjakan konsorsium bahkan mengundang pemda kalau mau barengan kita gotong akan lebih banyak," katanya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini
Baca Juga: Penanganan Minyak Bocor di Karawang Lebih Cepat 30 Hari, Benarkah?
Baca Juga: Gubernur Jabar Minta KCIC Perhatikan Keamanan Dalam Proyek KCJB