Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Bandung Sebar Lagi Bibit Nyamuk Wolbachia di 4 Kelurahan

Kegiatan kader DBD dalam melakukan pencegahan dan penelusuran nyamuk Wolbachia di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)

Bandung, IDN Times - Setelah sukses dilaksanakan pada periode pertama di Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Kementerian Kesehatan melanjutkan implementasi teknologi nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di empat Kelurahan lainnya di wilayah Kecamatan Ujungberung. Keempat kelurahan tersebut yaitu Kelurahan Pasirwangi, Pasirendah, Cigending, Pasirjati.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, implementasi pengembangbiakan nyamuk Wolbachia di Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung sukses mencapai 67 persen melebihi target Kemenkes yakni 60 persen.

Berkaca dari keberhasilan tersebut, kini Pemkot Bandung bersama dengan Kemenkes akan melanjutkan program tersebut dengan merilis nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di 4 Kelurahan.

"Hari ini kami mulai merilis penempatan ember telur nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di 4 kelurahan di wilayah Kecamatan Ujungberung. Insyaallah akan berlangsung selama 6 bulan," kata Anhar melalui siaran pers dikutip, Rabu (10/7/2024).

1. Siapkan 1.242 orang tua asuh nyamuk

Dok. Humas Pemkot Bandung

Sebanyak 1.242 orang tua asuh di empat kelurahan tersebut akan dititipi ember berisi telur nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia. Pemkot berharap semua yang terlibat dapat memberikan dukungan.

"Terima kasih kepada teman-teman yang di wilayah yaitu 1.242 orang tua asuh yang siap dititipi ember," ujarnya.

Anhar mengatakan, dalam penerapan teknologi nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia memang menghadapi banyak tantangan baik internal maupun eksternal. Namun dengan peran aktif seluruh stakeholder, tantangan tersebut dapat teratasi.

Ia menilai, peran aktif masyarakat sangat diperlukan guna menyukseskan pengembangbiakan nyamuk Wolbachia.

"Jadi seluruh elemen yang ada ikut membantu secara aktif. Ini yang akan kita laksanakan juga di 4 Kelurahan. Masyarakat, tokoh masyarakat, lembaga-lembaga yang ada di masyarakat, para kader PKK, kader-kader kesehatan, ini akan kita rangkul. Kita ajak supaya kegiatan berhasil," kata dia.

2. Ujungberung akan jadi percontohan

ilustrasi nyamuk (unsplash.com/Wolfgang Hasselmann)

Sementara itu, Camat Ujungberung, Abriwansyah Fitri mengatakan, keberhasilan implementasi teknologi nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia di Kelurahan Pasanggrahan menjadi pemicu penerapan di 4 kelurahan lainnya. Menurutnya, walaupun sempat menghadapi informasi yang keliru di masyarakat terkait program ini, tetapi dengan kebersamaan dan komunikasi yang intensif di masyarakat program tersebut berhasil.

"Kita menghadapi tantangan untuk program telur Aedes Aegypti berWolbachia. Kita telah lakukan evaluasi, minimal enam bulan ini berhasil. Kita berharap ini salah satu upaya agar angka kasus DBD di Ujungberung menjadi turun, karena Ujungberung masuk dalam 10 besar daerah dengan tingkat DBD tertinggi di kota Bandung," imbuhnya.

Ia berharap, Ujungberung dapat menjadi contoh keberhasilan terkait penerapan teknologi nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia dan dapat dilaksanakan di 30 kecamatan di Kota Bandung.

3. Ada 219 daerah terapkan program ini

pixabay.com/WikiImages

Di tempat yang sama, Ketua Tim Kerja Arbovirosis Kementerian Kesehatan, Burhanudin Tohir menyampaikan, capaian pengembangbiakkan Wolbachia di Kecamatan Ujungberung lebih baik dibandingkan lima kota yang mengujicoba penerapan pengembangbiakan nyamuk Wolbachia.

Rencananya, implementasikan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia juga akan dilaksanakan di 219 Kabupaten Kota di Indonesia.

"Semoga implementasi ini dapat menurunkan kasus DBD Kota Bandung khususnya di Kecamatan Ujungberung," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us