Pelaku UMKM Bisa Siasati Ongkos Kirim Manfaatkan Gudang Lodi Indonesia

Mengirim produk lebih hemat ketika ada gudang penyimpanan

Bandung, IDN Times - Aktivitas berbelanja online dengan memanfaatkan e-commerce terus meningkat secara pesat belakangan ini. Dari data yang diperoleh Bank Indonesia, transaksi e-commerce tahun 2021 mencapai angka Rp403 triliun dan diprediksi akan meningkat menjadi hingga Rp530 triliun pada tahun 2022.

Dengan adanya peningkatan berbelanja online, layanan pada konsumen pun harus ditingkatkan melalui proses pengiriman yang cepat. Menterian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun mengambil langkah menjalin kerja sama dengan perusahaan start up Lodi Indonesia.

Koordinator Inisiatif Digital Sektor Strategis 1 Direktorat Ekonomi Digital Kominfo, Wijayanto memgatakan, logistik dan pergudangan menjadi sektor strategis yang harus dikembangkan agar pelaku UMKM dapat secara lebih mudah menyalurkan produknya pada konsumen. Para pelaku UMKM harus diarahkan untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam memasarkan produknya.

"Selain mereka berjualan secara online, bisa memanfaatkan digital logistik ini untuk bisa memasarkan hasilnya sampai ke tangan konsumen, fulfillment-nya itu kan bagaimana mereka bisa memanfaatkan gudang yang ada," kata dia melalui siaran pers, Rabu (30/3/2022).

1. Bisa punya gudang di berbagai daerah dengan harga miring

Pelaku UMKM Bisa Siasati Ongkos Kirim Manfaatkan Gudang Lodi IndonesiaIDN Times/Istimewa

Biasanya, pelaku UMKM terkendala ongkos ketika hendak mengirimkan barang dari satu kota ke kota lainnya. Dengan memanfaatkan teknologi digital para pelaku usaha itu dapat memiliki gudang penyimpanan di kota lainnya sehingga ongkos pengiriman pun menjadi lebih murah dan kualitas produk terjamin.

"Jadi kalau ada konsumen dari Jakarta ya ngirimnya dari Jakarta, gak dari Bandung lagi gitu. Kan akhirnya murah ongkos kirim dan barangnya gak rusak, pengemasannya juga bagus gitu, itu digitalisasi itu di situ jadi membantu mereka memanfaatkan fulfillment dan pengirimannya," ucap Wijayanto.

Nantinya para pelaku usaha itu bakal jadi semacam mitra dengan Lodi Indonesia yang sudah mempunyai banyak gudang yang tersebar di kota besar seperti Bandung, Jakarta hingga Medan. Diharapkan, dengan kerja sama yang terjalin, pemerintah dapat membantu para pelaku UMKM mengurangi ongkos pengiriman barang.

"Intinya, membantu UMKM mengurangi biaya pengantaran, gudang dan sebagainya," kata dia.

2. Barang yang dikirim bisa lebih terjaga kondisinya

Pelaku UMKM Bisa Siasati Ongkos Kirim Manfaatkan Gudang Lodi IndonesiaInstagram Lodi.Indonesia

CEO Lodi Indonesia, Yan Hendry mengatakan, pendirian perusahaan ini bertujuan membantu para pelaku UMKM dalam melakukan ekspansi atas produk yang dijualnya. Proses penjualan itu ditangani melalui layanan fulfillment dan last mile delivery. Sistem ini menjadi hal penting dalam era digitalisasi belakangan ini.

"Kalau mereka mengerjakan sendiri kelimpungan kan lama-lama kan kepuasan pelanggan akan turun karena ordernya ter-delay atau packingnya mulai berantakan atau nggak standar, nah itu diserahkan ke Lodi dan nanti kami yang akan mengerjakan hal tersebut," ucap dia.

Melalui layanannya, Yan memastikan, beban yang ditanggung oleh pelaku usaha dapat berkurang. Sejauh ini, sudah ada sekitar 100 pelaku usaha yang bermitra dengan Lodi. Diharapkan, ke depannya bakal semakin banyak pelaku usaha yang dapat menjalin kemitraan.

"Biaya ini (di Lodi) sangat terjangkau karena memang sangat ekonomis dibanding dengan mereka mengelola ini sendiri. Kalau mengelola sendiri kan kita harus menghitung orangnya kemudian ongkos materialnya, listriknya, belum lagi sewa tempatnya yang paling mahal, kan gitu. Dengan Lodi, kita bisa melakukan efisiensi," ujar dia.

3. Tingkatkan perekonomian UMKM lewat kemudahan jasa pengiriman

Pelaku UMKM Bisa Siasati Ongkos Kirim Manfaatkan Gudang Lodi Indonesia


Sementara itu, Ketua Komunitas Benua Citra Niaga, Muhamad Fadli, mengatakan ada sekitar 100 anggota komunitas yang mengikuti kegiatan itu. Diketahui, Benua Citra Niaga adalah komunitas UMKM di Bandung yang jumlah anggotanya sudah mencapai 400-an. UMKM yang tergabung terdiri dari kuliner hingga fashion.

Khususnya di masa pandemi, Fadli mengakui para pelaku UMKM terkendala dalam proses pengiriman. Maka dari itu, dia mengaku merasa terbantu dengan kegiatan itu. Diharapkan, proses penyaluran produk UMKM dapat makin baik berkat kerja sama yang terjalin.

"Iya, tentu karena banyak juga pelaku UKM yang siap saji yang harus dikirim segera, itu juga akan sangat terbantu," kata dia.

Baca Juga: 4 Perbedaan E-commerce dan Marketplace, Jangan Salah ya!

Baca Juga: Momentum Baru Kebangkitan UMKM, BRI Dukung Joyland Festival 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya