Ini Alasan Pemerintah Impor Beras Thailand Menurut Dirut PT Pertani

Beras Thailand lebih murah

Bandung, IDN Times - Pemerintah belum bisa lepas dari impor beras. Meski diklaim mengalami surplus, tapi pembelian beras dari luar negeri, salah satunya beras Thailand, masih dibutuhkan. Beras itu kemudian dijadikan stok oleh pemerintah guna mengantisipasi berbagai hal termasuk gagal panen atau untuk bantuan bencana alam yang berdampak pada masyarakat.

1. Harga beras dari Thailand sekitar Rp5.000 per kg

Ini Alasan Pemerintah Impor Beras Thailand Menurut Dirut PT Pertanithespicekitrecipes.com

Direktur Utama PT Pertani Febriyanto mengatakan, alasan pemerintah masih membeli beras dari Thailand karena memang harganya yang jauh lebih murah dibandingkan beras produksi dalam negeri. Satu kilogram (kg) beras dari sana seharga Rp5.000.

Ketika tiba di Indonesia dengan ongkos pengiriman, maka harga beras tersebut mencapai Rp6.000. Nominal ini masih jauh lebih rendah dari beras di Indonesia yang berkisar antara Rp8.000 sampai Rp9.000 per kg.

"Selisihnya beda banget bagaimana bersaing produk kita dengan tetangga," ujar Febriyanto saat menghadiri cara CEO Road to Campus di Universitas Padjajaran, Senin (4/3).

Impor beras juga kemungkinan masih akan dilakukan pemerintah karena stok beras berdasarkan perhitungan badan pusat statistik (BPS) hanya ada surplus sekitar tiga juta ton. Angka ini hanya mampu menjadi cadangan beras seluruh masyarakat Indonesia selama satu bulan. Berbeda dengan negara lain seperti Cina yang cadangan berasnya mencapai enam bulan.

2. Beras impor juga lebih tahan lama

Ini Alasan Pemerintah Impor Beras Thailand Menurut Dirut PT PertaniIDN Times/Didit Hariyadi

Selain lebih murah, beras yang mayoritas didatangkan dari Thailand dan Vietnam juga lebih tahan lama ketika di simpan di sejumlah gudang milik pemerintah. Saat beras lokal hanya tahan sekitar dua hingga tiga bulan sebelum timbul kutu, beras impor justru mampu bertahan hingga satu tahun lebih.

Hal ini dikarenakan proses pasca panen yang lebih baik dilakukan para petani di luar negeri. Ketika mereka melakukan pengemasan produksi dari gabah menjadi padi, caranya lebih modern sehingga hasilnya tahan lama.

"Mekanisme yang digunakan dalam pertaniannya mju sehingga output-nya bagus," ungkap Febriyanto.

3. Pemerintah perbaiki sistem penyebaran logisitik

Ini Alasan Pemerintah Impor Beras Thailand Menurut Dirut PT PertaniIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Menurut Febriyanto, saat ini pemeritah telah berupaya memperbaiki sistem logistik nasioal baik di daerat maupun laut. Ini dijalankan agar pengiriman barang bisa lebih cepat. Dengan demikian harga barang termasuk kebutuhan pangan diharap lebih murah ketika sampai di tangan konsumen.

"Suplai Chan ini harus dibangun karena pangan memang tergantung itu," paparnya.

Meski demikian, arus logisitik bukan menjadi penentu utama harga pangan seperti beras. Khusus untuk pangan ini, kenaikan harga di pasaran memang lebih didorong faktor volume suplai yang kurang dari tingkat petani.

4. Mafia pangan masih berseliweran

Ini Alasan Pemerintah Impor Beras Thailand Menurut Dirut PT PertaniPixabay.com/ROOKIE23

Febriyanto mengatakan, istilah mafia pangan di Indonesia hingga sekarang belum bisa dibersihkan. Sebab perusahaan-perusahaan ini lah yang sebenarnya membeli produk ke Perum Bulog maupun PT Pertani dengan volume yang besar.

Febriyanto sebenarnya menginginkan ada perusahaan dalam negeri yang bisa masuk dan membeli layaknya perusahaan yang sudah ada tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada perusahaan yang mampu membeli barang dalam jumlah banyak.

"Ini dari kelompok tertentu jadi saya mengakui bahwa selama menjadi direktur di Bulog saya belum bisa menghilangkan mafia pangan, sangat sulit karena mereka punya modal dan jaringan," kata dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya