Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dedi Mulyadi Sarankan Alun-alun Jadi Tempat Khusus Demonstrasi

IMG-20250916-WA0029.jpg
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyarankan alun-alun sebagai tempat khusus demonstrasi untuk memperkuat demokrasi substantif.
  • Konsep ini bisa diterapkan di kabupaten dan kota di Jabar agar masyarakat bisa menyampaikan aspirasi langsung kepada kepala pemerintahan.
  • Menteri HAM Natalius Pigai mendukung usulan tersebut sebagai wadah memastikan aspirasi masyarakat tersalurkan dengan damai dan tetertiban publik terjaga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turut memberikan komentar mengenai Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai yang mengusulkan penyediaan ruang demonstrasi di halaman Gedung DPR-RI sebagai langkah untuk memperkuat demokrasi substantif.

Menurut Dedi, pada dasarnya konsep ruang khusus untuk demonstrasi ini bisa memanfaatkan yang sudah ada seperti pada zaman kerajaan terdahulu yang memanfaatkan alun-alun untuk warga menyampaikan pendapat secara langsung.

"Sebenarnya bukan lapangan demo ya. Setiap tempat itu harus ada ruang untuk menyampaikan. Gini sejak zaman kerajaan itu setiap pemda itu pasti punya alun-alun. Alun-alun itu pasti ada pohon beringin. Nah, itu secara filosofi adalah ruang untuk warga mengadu pada pemimpin," ujar Dedi di Bandung, dikutip Rabu (17/9/2025).

1. Alun-alun dinilai jadi tempat yang pas

IMG-20250916-WA0026.jpg
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dedi mengatakan, konsep-konsep tersebut pada dasarnya juga bisa diterapkan di kabupaten dan kota di Jabar, di mana masyarakat semuanya bisa menyampaikan langsung aspirasi terhadap kepala pemerintahan saat ini, seperti Bupati, Wali Kota dan Gubernur di alun-alun.

"Jadi dulu zaman raja, warga itu mengadu pada pemimpin duduk di bawah pohon beringin di alun-alun. Itu dulu. Nah, ke sini mungkin itu juga ruang untuk menyampaikan aspirasi," katanya.

"Jadi setiap kepala daerah pasti punya pendopo. Pendoponya pasti alun-alun. Nah, alun-alun itu tempat menyampaikan aspirasi," sambungnya.

2. Menteri Pigai sebut rencana ini sebelumnya sudah ada

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf bertemu dengan MenHAM Natalius Pigai di Gedung Kemensos, Selasa (21/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf bertemu dengan MenHAM Natalius Pigai di Gedung Kemensos, Selasa (21/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sebelumnya, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai mengatakan, usulan tempat khusus demo itu sebagai wadah memastikan aspirasi masyarakat tersalurkan, ketertiban publik tetap terjaga, dan simbol kedaulatan rakyat hadir dengan tepat.

"Masyarakat berhak menyampaikan pendapat secara damai. Negara bukan hanya menghormati, tetapi juga berkewajiban memastikan ruang itu ada. Menyediakan ruang demonstrasi di halaman DPR adalah pilihan strategis yang perlu dipertimbangkan serius karena akan mempertemukan masyarakat dengan lembaga yang mewakili mereka," kata Natalius Pigai dalam keterangannya, dikutip Senin (16/9/2025).

Pigai mengatakan, praktik demonstrasi di Indonesia selama ini sering menimbulkan gesekan. Aksi kerap dilakukan di jalan utama, menimbulkan kemacetan, dan berpotensi memicu benturan dengan aparat maupun pengguna jalan lain.

Menurut dia, dengan menyediakan ruang demonstrasi di halaman DPR, maka kebebasan tetap dijamin dan ketertiban tetap terkendali.

Dia mencontohkan di Jerman yang membuka alun-alun publik di Berlin untuk aksi besar dengan pemberitahuan resmi. Kemudian, Inggris mengatur demonstrasi di Parliament Square dengan izin khusus. Singapura punya Speakers’ Corner di Hong Lim Park, sedangkan Amerika Serikat membuat free speech zones dalam acara politik besar. Demikian pula Korea Selatan yang melarang aksi di sekitar istana, parlemen, dan pengadilan, tetapi memfasilitasi demonstrasi besar di ruang publik ikonik seperti Gwanghwamun Square.

3. Proyek tempat khusus ini mandekpi

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai saat hadir di Makassar, Senin (12/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai saat hadir di Makassar, Senin (12/5/2025). IDN Times/Darsil Yahya

Pigai mengatakan, gagasan ruang demonstrasi bukan hal baru di Indonesia. DPR pernah merancang Alun-Alun Demokrasi dalam Rencana Strategis DPR 2015–2019.

Lokasinya berada di sisi kiri kompleks DPR, menempati area Taman Rusa, lapangan futsal, dan parkir, dengan kapasitas sekitar 10 ribu orang serta fasilitas panggung orasi permanen, pengeras suara, jalur evakuasi, dan akses aman.

Peresmian simbolis dilakukan pada 21 Mei 2015, tetapi proyek ini tidak berlanjut. Pemprov DKI Jakarta juga sempat membangun Taman Aspirasi di Monas pada 2016, namun ruang tersebut lebih bersifat simbolik dan tidak difungsikan sebagai lokasi resmi demonstrasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us

Latest News Jawa Barat

See More

Modus Salah Transfer, Pasutri Sukabumi Diduga jadi Korban Pinjol

17 Sep 2025, 18:04 WIBNews