18 Siswa di Ciamis Luka Lebam Usai Ikut Pelatihan Kepramukaan

Jangan ada lagi aksi pemukulan senior ke junior

Bandung, IDN Times - Aksi pemukulan di lingkungan pendidikan kembali terulang. Kali ini terjadi di SMAN 1 Ciamis, Jawa Barat, di mana 18 orang dilaporkan menderita luka lebam usai mengikuti pelatihan kepramukaan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pemukulan tersebut terjadi pada 7 Januari 2022, di mana ada sekitar 50 siswa mengikuti pelatihan yang dilakukan para seniornya. Pada hari kejadian mereka dibawa ke salah satu rumah seniot untuk mengikuti pelatihan berbasis menjaga atau memperlihatkan kekuatan.

"Namun cara (pelatihannya) tidak pantas, dilakukan dengan saling memukul. Akibatnya 18 orang junior tersebut mengalami luka lebam," ujar Ibrahim kepada wartawan, Jumat (15/1/2022).

1. Orang tua laporkan kejadian pemukulan tersebut

18 Siswa di Ciamis Luka Lebam Usai Ikut Pelatihan KepramukaanKabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibarhim Tompo. IDN Times/Debbie Sutrisno

Setelah pelatihan tersebut, ada orang tua sisa yang melihat kondisi anaknya mengalami luka. Orang tua ini keberatan dengan pelatihan tersebut kemudian berkonsultasi ke kepolisian dan akhirnya melaporkan kejadian tersebut pada 11 Januari 2022.

Sehari berselang, laporan diterima Polres Ciamis dan dibuatkan visum untuk pemeriksaan awal kepada terlapor untuk mengklarifikasi informasi yang diterima.

"Kita juga koordinasi dengan kepala cabang dinas pendidikan mengimbau agar kejadian tidak terulang," ujarnnya.

2. Sudah ada tiga orang terlapor

18 Siswa di Ciamis Luka Lebam Usai Ikut Pelatihan KepramukaanIlustrasi Penganiayaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dia memastikan aksi para senior ini merupakan niatan pribadi mereka. Pola pembinaan seperti itu bisa ada karena selalu terulang setiap tahunnya.

Akibat pelatihan ini sekarang sudah ada tiga orang terlapor yang diperiksa kepolisian. Sekarang polisi baru melakukan pemeriksaan awal.

"Kami masih menunggu hasil visum sebelum naik jadi penyidikan, skarang masih penyelidikan," kata dia. 

3. Tradisi tahunan seperti ini rawan menimbulkan korban

18 Siswa di Ciamis Luka Lebam Usai Ikut Pelatihan KepramukaanIlustrasi pengeroyokan (IDN Times/Mardya Shakti)

Ibrahim mengatakan, kegiatan yang dilakukan para senior pramuka di sekolah tersebut bukan mengatasnamakan sekolah. Artinya kegiatan itu ilegal dan sudah seperti agenda tahunan para senior di SMA tersebut.

Dia pun mengimbau agar prilaku seperti ini tidak dilakukan karena kerap menimbulkan korban jiwa. "Ini tradisi tahunan, rawan adanya korban. Itu sudah dilakukan imbauan supaya tidak melakukan kegiatan yang menimbulkan efek yang mengandung pidana lagi," paparnya.

Menurut dia, kekerasan di kalangan pendidikan
kerap terjadi karena kejadian di masa lalu. Emosi yang meluap dari senior kepada junior ketika pelatihan seperti ini biasanya menimbulkan masalah.

"Ke depan diharapkan kegiatan seperti ini tidak timbul. Sehingga anak muda bisa mengikuti kegiatan (dengan menyenangkan)," pungkasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya