Pengakuan Suami Usai Diperiksa Polisi Soal Kerangka Ibu dan Anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyebutkan pihaknya sudah memeriksa sekitar 11 saksi untuk mengungkap penyebab tewasnya ibu dan anak hingga ditemukan sudah menjadi kerangka di rumahnya di di Kompleks Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
Sebelumnya, dua kerangka manusia yang diduga ibu bernama Ugih Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) ditemukan pada Senin (29/7/2024). Namun hingga kini penyebab kematian keduanya masih menjadi tanda tanya.
"Sekitar 11 saksi (sudah diperiksa). Ada diduga suaminya, RT, RW, tetangga dan keluarga," ungkap Tri di Mapolres Cimahi, Jumat (2/8/2024).
1. Suami tinggalkan anak dan istri tahun 2014
Polisi pun mengungkap hasil pemeriksaan secara khusus terhadap MT yang merupakan suami dari Iguh Indah. Tri mengatakan, yang bersangkutan meninggalkan ibu dan anak tersebut sekitar tahun 2014. Kemudian komunikasi terakhir itu terjadi tahun 2018.
"Keterangan awal yang disampaikan kepada kita bahwa yang bersangkutan itu keluar dari rumah tahun 2014-2015, kemudian kontak terakhir tahun November 2018 November kemudian Desember sudah tidak ada respon," ujar Tri.
Kemudian MT akhirnya berkunjung dan mencoba masuk ke rumah itu pada Senin (29/7/2024) namun pintunya terkunci. Dia lalu meminta bantuan tetangganya untuk membongkar pintu rumah tersebut hingga akhirnya mendapati ada dua kerangka.
Kedatangan MT ke rumah tersebut, terang Tri, untuk mengambil surat-surat.
"Yang bersangkutan menghubungi tetangga sebelah untuk meminjam perkakas untuk dibuka. Jadi bersama-sama masuk ke dalam, ditemukan adanya kerangka kedua jenazah, baru yang diduga suaminya itu menghubungi aparat setempat dan Polsek Padalarang," kata Tri.
2. Polisi tunggu hasil forensik
Meski sudah menggali keterangan para saksi termasuk suami Indah, lanjut Tri, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian ibu dan anak yang ditemukan sudah menjadi kerangka. Polisi masih menunggu hasil identifikasi dari dokter forensik.
"Walaupun sebenarnya kita sudah bisa sedikit menyimpulkan tapi tetap saja kita harus menyampaikan permasalahan ini secara komperhensif sampai dengan ada hasil dari tim forensik apa penyebab kematian dari kedua diduga korban," ungkapnya.
3. Ketua RT ungkap fakta baru
Ketua RT setempat Bambang Daryanto mengatakan sebelum ditemukan menjadi kerangka, ibu dan anak itu sudah mengajukan pindah tahun 2019. Mereka sudah berpamitan sehingga keberadaannya tak diketahui lantaran tak ada laporan lagi setelahnya.
"Jadi di tahun 2019 itu dia ini pernah pamit untuk kerja di tempat lain, bilangnya mau kerja ke Sumedang. Sebelumnya kerja di sini di katering," ungkap Bambang.
Setelah berpamitan itu, tak ada lagi komunikasi yang terjalin antara Indah dengan warga dan pengurus RT setempat. Pihaknya pun, kata dia, sudah tak lagi mengecek keberadaan keduanya secara berkala.
"Dari situ enggak tahu karena kan enggak komunikasi. Saya sempat lihat rumahnya kosong. Makanya dari situ kita anggap di rumahnya sudah tidak ada siapa-siapa," ujar Bambang.
Bambang membeberkan, sebelum ditemukan, suami Indah berinisial MT yang diketahui sudah lama meninggalkan rumah pernah datang pada Februari 2024. "Jadi suaminya itu datang pertama di bulan Februari 2024, ke saya izin mau membuka gembok rumahnya. Anehnya ya kenapa harus izin ke saya karena itu kan rumah dia," bebernya.
Setelah itu, di bulan Juli tepat saat kedua kerangka ditemukan suami Indah datang lagi. Ia lagi-lagi minta izin pada warga dan pengurus RT untuk membuka gembok pagar rumah tersebut.
"Sampai akhirnya ya ketahuannya ya waktu suaminya (MT) itu datang lagi ke saya izin untuk membuka gembok rumah. Akhirnya didampingi warga untuk membuka gembok rumah," pungkasnya.
Baca Juga: Isi USB yang Ditemukan di Rumah Kerangka Ibu dan Anak di KBB
Baca Juga: Dapat Restu Prabowo Subianto, Gerindra Tunjuk TB Ardi Maju di Pilkada KBB