Pemprov Jabar Sulap SMA Negeri 1 Depok Jadi Sekolah Toleransi

Progam ini merupakan yang pertama di Indonesia

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyulap SMA Negeri 1 Kota Depok menjadi sekolah toleransi. Pencanangan sekolah toleransi ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Dedi Supandi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar mengatakan, pencanangan Sekolah Tolerasi merupakan upaya membumikan jiwa nasionalisme kebangsaan melalui pendidikan di Jabar.

"Sekolah Toleransi pertama di Indonesia ini bisa menjadi contoh lain untuk sekolah yang ada di Jabar, umumnya di Indonesia," ujar Dedi, Kamis (21/4/2022).

1. Berharap masuk ke mata pelajaran PPKN

Pemprov Jabar Sulap SMA Negeri 1 Depok Jadi Sekolah ToleransiDedi Supandi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar (IDN Times-Azzis Zulkhairil)

Sekolah Toleransi ini juga telah dilaksanakan di Garut. Dedi bilang, ke depan setiap sekolah di Jabar dapat mengimplementasikan hal yang sama. Adapun sekolah yang ada di Jawa Barat sendiri berjumlah 5.033 instansi.

"Kita berharap kurikulum antiradikalisme dan toleransi ini masuk ke dalam kurikulum bagian dari mata pelajaran PPKN di Satuan Pendidikan di Disdik Kabupaten-Kota," ungkapnya.

2. Program kurikulum alternatif harus diterapkan setiap hari

Pemprov Jabar Sulap SMA Negeri 1 Depok Jadi Sekolah ToleransiSukma Shakti/IDN Times

Hingg saat ini, Dedi menjelaskan, Disdik Jabar sudah membuat inovasi menghadirikan pendidikan antikorupsi yang sudah digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejati. Kurikulum itu juga masuk dalam mata pelajaran PPKN.

"Misalnya hari Senin harus bercerita tentang kebangsaan, Selasa bercerita tentang persatuan, Rabu tentang budaya lokalnya, Kamis tentang musyawarahnya, Jumat tentang keagamaannya, Sabtu tentang berkunjung kepada orangtua atau kakek dan neneknya," katanya.

3. Toleransi harus diberi sedini mungkin

Pemprov Jabar Sulap SMA Negeri 1 Depok Jadi Sekolah ToleransiIlustrasi toleransi agama (IDN Times/Mardya Shakti)

Sedangkan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto menambahkan, untuk memupuk generasi muda agar memiliki sifat-sifat yang toleran, yakni menghargai sesama, mampu bekerjasama, dan menciptakan suatu kerukunan tanpa memandang suku, bangsa, agama.

"Sehingga dari sekolah inilah kader-kader toleransi selalu muncul dan menjadi pionir di dalam masyarakat, tentu saja ini perlu kita tularkan di sekolah-sekolah lain," ucapnya.

Menurutnya, toleransi harus diberikan oleh siswa-siswi SMA dan SMK di Jabar. Sebab, dalam kondisi saat ini siswa harus bisa menangkal radikalisme dan intoleransi.

"Memang toleransi ini menjadi satu kekuatan untuk menjaga persatuan dalam skala mikro, keluarga, masyarakat mupun nantinya di bangsa negara Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Disdik Jabar Targetkan Program Gotong Royong Sentuh 1,2 Juta Siswa

Baca Juga: Selain Antikorupsi, Disdik Jabar Keluarkan 2 Kurikulum Pandidikan Baru

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya