Dilaporkan Korban, YouTuber Prank Bantuan Isi Sampah Dicari Polisi

Tidak hanya sampah, pelaku juga berikan paving blok

Bandung, IDN Times - Jajaran Polrestabes Bandung mencari dan menunggu pelaku prank (aksi usil) YouTuber asal Kabupaten Bandung untuk segera menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. 

Tindakan ini setelah empat warga yang menjadi korban melaporkan aksi YouTuber bernama Ferdian Paleka karena tindakan usilnya (prank) dengan memberikan bantuan sosial berisi sampah.

Aksi prank YouTuber Ferdian Paleka sempat viral di media sosial setelah merekam aksi penipuan bantuan sosial kepada warga yang terdampak COVID-19 di Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Dalam tayangan video itu terlihat, pelaku mengisi bantuan yang dimasukan dalam kardus mi instan. Sayangnya, bantuan yang diberikan pelaku ini berupa sampah dan paving block.

1. Bantuan diberikan dalam kardus mi instan

Dilaporkan Korban, YouTuber Prank Bantuan Isi Sampah Dicari PolisiDokumen Pribadi

Salah seorang korban, Sani (39) mengatakan, peristiwa yang merugikannya itu terjadi di Jalan Ibrahim Adjie, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung pada Jumat (1/5) malam. Ia mengaku, saat itu sedang menongkorong di lokasi tersebut dan dihampiri YouTuber tersebut beserta tiga orang lainnya dengan menggunakan mobil dan mengaku hendak memberikan bantuan.

Akhirnya, Ia mendekati mobil rombongan YouTuber tersebut kemudian diberikan dus mi instan. Ia mengaku, penasaran dan langsung membuka, alhasil bukan sembako atau makan melainkan tauge busuk.

"Bantuan kami terima, terus dibuka tiba-tiba itu tauge busuk. Kaget dan sedihlah. Marah. Gak menyangka soalnya kan bulan puasa, terus kita buang barang buktinya," ujar sani di Polrestabes Bandung, Minggu (4/5) malam.

2. Aksi tersebut viral di berbagai media sosial

Dilaporkan Korban, YouTuber Prank Bantuan Isi Sampah Dicari Polisi(Tangkapan Layar)

Setelah kejadian tersebut mulanya ia merasa bisa memaklumi, namun ketika aksi tidak mengenakan dari YouTuber tersebut viral dan ramai di sosial media, Ia semakin kesal lantaran banyak dilihat publik. Merasa dirugikan, Ia akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Bandung.

"Awalnya biasa aja, tapi pas liatin di YouTube ternyata masuk videonya ditayangkan, jadi saya merasa malu karena dikonsumsi banyak orang," ungkapnya.

3. Korban merasa kecewa karena ada perbuatan tidak terpuji seperti itu

Dilaporkan Korban, YouTuber Prank Bantuan Isi Sampah Dicari PolisiGoogle

Selain Sani, korban prank lainnya Dini (56) juga merasa kesal dengan aksi pelaku. Dia menyebutkan, isi bantuan yang diterimanya berbeda dengan Sani. Dini mengaku, bantuan yang diterima dari pelaku berupa sebuah paving blok berukuran besar. Menurutnya, sebelum menerima bantuan tersebut sudah menduga bahwa bantuan tersebut tidak akan jelas.

"Pas terima bantuan feeling juga udah beda, bantuan pertama dibuka isinya tauge busuk, nah kemudian pas punya aku dibuka yang aku mah batu paving blok satu buah," ungkap Dini.

4. Polisi mencari YouTuber tidak terpuji tersebut

Dilaporkan Korban, YouTuber Prank Bantuan Isi Sampah Dicari PolisiIlustrasi borgol (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri mengatakan, Satreskrim Polrestabes Bandung telah menerima laporan tersebut, nantinya kasus tersebut akan ditangani oleh tim gabungan dan dari jajaran Polsek.

"Kami terima dan nantinya akan ditangani tim gabungan dengan Polsek," ujar Galih saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (4/5).

Terpisah, Kapolsek Baleendah, Kompol Priyono mengatakan, Minggu (3/5) malam sejumlah penyidik dari Polrestabes Bandung mendatangi rumah YouTuber dan beberapa temannya di wilayah Polsek Baleendah. Sebagaimana diketahui, kediaman YouTuber tersebut ada di wilayah Baleendah, Kabupaten Bandung.

Dalam perjalanan, penyidik didampingi oleh warga RT/RW menuju ke rumah dua terduga yakni F dan T, seketika sampai rumah, keduanya tidak ditemukan di rumah. Namun berdasarkan pengakuan orang tuanya, mereka akan menyerahkannya anaknya ke pihak kepolisian.

"Sampai di rumah ternyata yang dicari tidak ada, tapi orang tuanya janji akan mendatangkan ke Polrestabes Bandung," katanya.

"Ini seharusnya tidak terjadi, terlebih dalam situasi pandemik, jangan sampai jadi bahan omongan," tambahnya.

5. Sosiolog menilai aksi tersebut akibat minimnya literasi

Dilaporkan Korban, YouTuber Prank Bantuan Isi Sampah Dicari Polisipixabay.com

Sosiolog Universitas Padjadjaran Ari Ganjar Herdiansyah mengatakan, apa yang telah dilakukan YouTuber dengan aksi usilnya di tengah pandemik COVID-19 merupakan hal yang tidak tepat. 

"Kalau kita lihat reaksi masyarakat tidak pas itu dengan sekarang, apa lagi ada kendala kebutuhan kelas menengah yang tergelincir di tengah pandemik COVID-19," ujar Ari saat dihubungi, Senin (4/5).

Ari menuturkan, peristiwa prank sebenarnya banyak dipakai oleh para YouTuber untuk membuat konten dan banyak mendapatkan penonton kemudian dapat keuntungan. Namun, yang dilakukan dari Youtuber Ferdian Paleka diakibatkan minim literasi dan norma sosial.

"Mereka sebenarnya peka, cuma karena dari moralitas tidak terhubung dengan yang berlaku di masyarakat sehingga menjadi bumerang," kata dia.

Youtuber menurutnya beda dengan media konvesional yang masih ada filter editing dan sebagainya, YouTuber membebaskan semua orang berekspresi dan akhirnya terjadi tindakan tersebut.

Baca Juga: Polrestabes Lakukan Pembatasan Kendaraan dari Kabupaten Bandung

Baca Juga: Nekat Mudik, Polda Jabar Halau 3.683 Kendaraan Asal DKI Jakarta

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya