Pandemi COVID-19, Konsumen Indonesia Makin Doyan Belanja Online

Fenomena harus disambut dengan omnichannel

Bandung, IDN Times - Perusahaan e-commerce enabler SIRCLO bersama Katadata Insight Center baru saja merilis laporan dengan hasil yang unik, tentang lansekap perkembangan e-commerce di Indonesia. Laporan berjudul Navigating Indonesia’s E-Commerce: Omnichannel as the Future of Retail ini mengukur pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia.

Merujuk hasil pelenitian, pandemi COVID-19 membuat masyarakat semakin terbiasa melengkapi berbagai kebutuhannya dengan berbelanja online. Bagaimana lagi, pandemi memang mengalihkan aktivitas pemenuhan kebutuhan pokok dan berbagai kegiatan lain ke platform digital.

1. Hasil riset akan diungkapkan pekan depan

Pandemi COVID-19, Konsumen Indonesia Makin Doyan Belanja OnlineIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Temuan-temuan riset ini akan dikupas lebih dalam pada diskusi panel “Mendukung Adaptasi Digital melalui Strategi Omnichannel” pada Rabu (27/10/2021).

Tidak hanya Brian Marshal (Founder dan CEO SIRCLO), dan Triawan Munaf (Komisaris SIRCLO), diskusi juga dihadiri M. Rudy Salahuddin (Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM), dan Adek Media Roza (Kepala Katadata Insight Center).

"SIRCLO mengadakan panel diskusi ini dengan harapan agar seluruh stakeholders yang bersinggungan dengan ekonomi digital, mulai dari pelaku e-commerce dan ekosistem pendukungnya, hingga pemangku kebijakan, bisa mendapatkan wawasan yang bermanfaat untuk strategi bisnis mereka,” ujar Brian, dalam rilis yang diterima IDN Times, Rabu (27/10/2021).

2. Hasil riset ungkapkan peningkatan konsumen belanja online

Pandemi COVID-19, Konsumen Indonesia Makin Doyan Belanja OnlineIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Riset diklaim berhasil menunjukkan jika pandemi telah membuat 17,5 persen konsumen offline mencoba untuk berbelanja online. Kanal penjualan yang digunakan oleh konsumen untuk berbelanja online ternyata tidak hanya marketplace, melainkan juga media sosial dan website.

Sementara konsumen yang memilih untuk berbelanja online secara eksklusif meningkat dari 11 persen menjadi 25,5 persen di awal 2021 (setelah pandemi).

“Menariknya, 74,5 persen konsumen yang tetap berbelanja secara offline dan online, di masa pandemi lebih banyak berbelanja online,” tutur Brian.

3. Mengapa omnichannel menjadi semakin penting?

Pandemi COVID-19, Konsumen Indonesia Makin Doyan Belanja OnlineIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Berkembangnya industri e-commerce di tanah air yang semakin maju dengan perkembangan teknologi, pada akhirnya memaksa pelaku bisnis kian adaptif menerapkan berbagai strategi untuk bisnis mereka.

Saat ini, konsumen bisa dengan mudah mencari tahu dengan detail mengenai suatu produk melalui berbagai platform. Perilaku konsumen seperti ini jelas akan berpengaruh pada bisnis, khususnya bisnis online.

Dengan adanya fenomena itu, peranan omnichannel semakin penting. Omnichannel, atau model bisnis lintas channel, dapat menghubungkan operasional bisnis online dan offline milik brand dalam satu ekosistem yang terintegrasi.

Tak hanya itu, omnichannel juga memungkinkan brand untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang seamless bagi konsumen. Hal ini dikarenakan strategi omnichannel berfokus pada keseluruhan pengalaman konsumen dan tidak terbatas pada satu kanal.

“Strategi omnichannel juga dapat membantu brand untuk menciptakan sebuah sinergi antara setiap kanal penjualan mereka yang pada akhirnya dapat memperluas jangkauan di berbagai kanal penjualan online, dan mampu menaikkan traffic transaksi,” kata Brian.

Baca Juga: Belanja Online di Masa PPKM Bikin Sampah Plastik di Sumsel Naik

Baca Juga: 5 Tips Belanja Online agar Tetap Aman dan Nyaman

Baca Juga: 10 Orang Ini Kena Zonk Saat Belanja Online, Lucu Banget Tapi Kasihan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya