Raine Renaldi Raih Golden Visa UAE, Wakili Indonesia di Ajang Teknologi Global Dunia

- Raine Renaldi membawa peradaban digital Indonesia ke panggung teknologi dunia
- Perluas akses startup Indonesia ke ekosistem global dan smart city masa depan
- Pengakuan internasional atas kepemimpinan digital Indonesia
Bandung, IDN Times - Kontribusi Indonesia dalam peta ekonomi digital global kembali mencuri perhatian dunia. Tokoh ekonomi digital dan inovasi nasional, Raine Renaldi, secara resmi menerima Golden Visa dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) setelah tampil sebagai pembicara utama di tiga ajang teknologi terbesar dunia: GITEX Global, Expand North Star, dan Future Blockchain Summit 2025.
Golden Visa ini bukan penghargaan biasa. Hanya diberikan kepada tokoh dengan tingkat pengaruh global dalam inovasi teknologi, ekonomi digital, kecerdasan buatan (AI), dan smart city. Dengan pencapaian ini, Raine kini masuk dalam jajaran elite dunia sejajar dengan pemimpin bisnis, peneliti teknologi, dan visionary global lainnya.
1. Membawa peradaban digital Indonesia ke panggung teknologi dunia

GITEX Global dikenal sebagai ajang teknologi terbesar dan paling bergengsi di dunia. Tahun ini, forum tersebut menghadirkan para pemimpin global seperti Sam Altman (CEO OpenAI), Reeve Collins (Co-Founder Tether), hingga pejabat tinggi Kementerian Digital UEA.
Di tengah diskusi panel bertajuk “DeDolarization and The Future of Digital Asset Economy”, Raine memperkenalkan visi Indonesia dalam membangun kedaulatan ekonomi digital berbasis blockchain, aset digital, dan AI nasional. Dalam keterangan tertulisnya ia menyoroti pentingnya tokenisasi aset sebagai sumber nilai ekonomi baru; AI sebagai tulang punggung produktivitas nasional; dan Blockchain sebagai infrastruktur kepercayaan untuk perdagangan global.
Melalui inisiatif Project Garuda, Raine menyampaikan strategi Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengembangkan tokenisasi aset berbasis kebijakan nasional yang terukur.
“Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar digital. Kita harus menjadi pencipta nilai, pemegang standar, dan pengatur arus ekonomi digital global,” ujar Raine dalam pidatonya yang mendapat standing applause.
Momentum ini menandai posisi Indonesia bukan lagi sebagai pengikut tren global, tetapi pemimpin narasi digital dunia.
2. Perluas akses startup Indonesia ke ekosistem global dan smart city masa depan

Pada forum Expand North Star, Raine bertindak sebagai delegasi sekaligus pembicara resmi yang mempromosikan inovasi startup Indonesia di hadapan lebih dari 2.000 startup global dari 100 negara. Fokus utamanya adalah membangun jembatan kolaborasi strategis di berbagai sektor seperti AI untuk smart mobility, energi terbarukan dan transisi hijau, infrastruktur kota berbasis data,
Dalam beberapa pertemuan bilateral, Raine juga menginisiasi kerja sama dengan Rafal Rosinski, Under Secretary of State, Kementerian Digital Polandia, Magan Naido, Chief Data Officer World Food Programme–PBB. Keduanya menyatakan dukungan terhadap roadmap Indonesia dalam standardisasi smart city dan keamanan data lintas negara.
“UEA dan Indonesia memiliki visi yang sama: membangun peradaban baru berbasis teknologi dan keberlanjutan. Startup adalah engine utamanya,” tegas Raine.
Langkah ini membuka peluang besar bagi startup Indonesia untuk melakukan ekspansi ke Timur Tengah—sebuah kawasan yang dikenal sebagai pusat investasi global dalam teknologi masa depan.
3. Pengakuan internasional atas kepemimpinan digital Indonesia

Pemerintah UEA melalui Dubai Chamber Digital memberikan Golden Visa kepada Raine sebagai pengakuan terhadap kontribusinya dalam memajukan teknologi blockchain, AI, dan smart city secara global.
“Ini bukan penghargaan untuk saya sebagai individu, tetapi untuk Indonesia sebagai bangsa. Dunia kini memberi kepercayaan kepada kita untuk ikut membangun masa depan ekonomi digital global,” kata Raine.
Sebagai Ketua APSCI (Asosiasi Pengembangan Smart City Indonesia) dan pemimpin EV-READY Group, Raine menegaskan komitmennya untuk membawa hasil kolaborasi global ini kembali ke tanah air melalui program implementasi AI for Mobility, Blockchain Governance, dan Smart City Nasional.