4 Tips Ajarkan Kemampuan Mengatur Emosi pada Anak Agar Lebih Tenang

Mengatur emosi adalah keterampilan penting yang perlu diajarkan kepada anak-anak. Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak seringkali menghadapi berbagai situasi yang memicu emosi seperti kegembiraan, kecemasan, kemarahan, atau kesedihan.
Ketika mereka tidak mampu mengatur emosi mereka dengan baik, ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua atau pengasuh untuk membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mengatur emosi yang sehat dan efektif.
Dilansir dari Mindful Little Minds, ada beberapa tips mengajarkan anak kemampuan mengatur emosi. Yuk, langsung baca saja!
1. Menjadi contoh yang baik dalam mengatur emosi kita sendiri

Hal terpenting yang dapat kita lakukan untuk membantu anak-anak kita dalam mengatur emosi adalah menjadi teladan yang baik dalam mengelola emosi kita sendiri. Memang, ini adalah salah satu aspek paling menantang dalam peran sebagai orang tua. Anak-anak seringkali memicu emosi kita dan menguji kesabaran kita. Namun, penting bagi kita untuk tetap tenang dalam situasi-situasi sulit ini.
Ketika anak-anak mengalami ledakan emosi seperti tantrum, kemarahan, atau kesedihan, respons kita sebagai orang tua sangat penting. Jika kita juga terbawa emosi dan merespons dengan amarah atau frustrasi, anak-anak akan belajar bahwa emosi mereka buruk dan dapat memicu konflik. Sebaliknya, kita harus menjadi titik ketenangan di tengah kekacauan mereka.
2. Membantu anak mengenali emosinya sendiri

Membantu anak-anak mengenali emosi mereka sendiri merupakan hal penting dalam perkembangan mereka. Dalam proses ini, kita dapat memulainya sejak usia dini dengan memberikan label pada emosi yang mereka alami. Misalnya, saat anak berusia tiga tahun menghadapi situasi sulit, kita dapat menjelaskan perasaannya dengan kalimat seperti, "Kamu merasa kecewa karena Mama memberikan gelas berwarna merah. Kamu merasa marah karena Papa mengatakan tidak. Kamu merasa sedih karena kita harus meninggalkan taman."
Dengan memberikan label pada emosi anak-anak, kita membantu mereka mengaitkan perasaan dengan pengalaman yang sedang mereka alami. Hal ini juga membantu mereka memahami bahwa emosi tidak muncul begitu saja, melainkan memiliki pemicu tertentu.
Terkadang, kita mungkin berpikir bahwa emosi dapat muncul tanpa alasan yang jelas. Namun, sebenarnya setiap emosi memiliki alasan yang melatarbelakanginya, meskipun kita tidak selalu menyadarinya. Pemicu emosi tersebut dapat berasal dari lingkungan sekitar atau bahkan dari dalam diri kita sendiri.
3. Biarkan anak mengungkapkan perasaan mereka

Saat anak-anak kita ingin menunjukkan emosi mereka, seperti menangis atau marah, penting bagi kita untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengungkapkannya. Kadang-kadang, orang tua mungkin tidak suka melihat anak menangis atau marah, tetapi sebenarnya, itu adalah cara mereka untuk menyampaikan apa yang mereka rasakan di dalam. Jadi, jangan takut dengan emosi anak kita. Biarkan mereka mengungkapkan perasaan mereka dengan aman.
Ketika anak menangis atau marah, jangan langsung menghukum atau mengabaikan mereka. Ini bisa membuat mereka merasa bahwa perasaan mereka tidak penting atau tidak diperbolehkan.
Alih-alih, cobalah untuk memahami dan mengakui perasaan mereka. Katakanlah sesuatu seperti, "Saya melihat kamu sedih karena kamu kecewa. Itu wajar merasa seperti itu." Dengan mengakui perasaan mereka, kita membantu anak-anak mengerti bahwa emosi itu normal dan alami.
4. Latihlah keterampilan relaksasi

Selain itu, penting juga untuk melatih anak-anak dalam keterampilan relaksasi. Ajarkan mereka teknik-teknik relaksasi sederhana seperti pernapasan dalam-dalam atau teknik visualisasi. Latihlah mereka untuk menggunakan teknik-teknik ini ketika mereka merasa cemas, marah, atau tegang. Berikan mereka waktu dan ruang untuk berlatih secara teratur, sehingga mereka dapat menguasai keterampilan ini dan menggunakannya saat dibutuhkan.
Misalnya, Anda dapat mengajarkan anak-anak untuk melakukan pernapasan dalam-dalam dengan mengambil napas perlahan melalui hidung, menghitung hingga empat, menahannya sebentar, lalu menghembuskan napas perlahan melalui mulut, juga menghitung hingga empat. Latihlah mereka untuk melakukan ini beberapa kali dan fokus pada pernapasan mereka. Ini akan membantu mengalihkan perhatian mereka dari emosi negatif dan menciptakan perasaan tenang.
Dengan mengikuti empat tips di atas, kita dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan mengatur emosi mereka dengan lebih baik.