Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral Cabup Petahana Indramayu Bersitegang dengan Pendukung Lawan

Istimewa/ Tangkapan layar video Nina bersitegang
Istimewa/ Tangkapan layar video Nina bersitegang

Indramayu, IDN Times- Warga Kabupaten Indramayu dihebohkan dengan beredarnya video yang dinarasikan Calon Bupati (Cabup) Nina Agustina dihadang oleh pendukung Cabup Lucky Hakim. Dalam video yang beredar, Nina yang mendapat pengawalan dari Patwal, terlihat turun dan menghampiri warga yang disebut-sebut sebagai pendukung Lucky.

Dalam video itu, Nina sempat menyinggung identitas dirinya sebagai Bupati Indramayu. Dalam video itu, Nina juga menyebut namanya yakni Mantan Kapolri Dai Bachtiar.

"Saya anaknya Dai Bachtiar. Kenapa kamu menyengat saya. Semuanya tadi dua dua, ngapain" teriak Nina, kepada salah satu warga

1. Nina benarkan tragedi video tersebut

Istimewa/ tangkapan layar mobil yang ditumpangi Nina
Istimewa/ tangkapan layar mobil yang ditumpangi Nina

Dikonfirmasi sejumlah wartawan, Nina yang merupakan cabup petahana membenarkan insiden itu. Nina mengaku, selama musim Pilkada, setidaknya sudah 4 kali mengalami kejadian serupa.

"Sebenarnya ini, sepertinya bukan yang pertama kali ya. Kayaknya yang keempat," kata Cabup nomor urut 3 itu. 

Terkait video yang beredar, Nina menjelaskan insiden itu terjadi di daerah Sukra, pada awal November kemarin. Nina mengaku, khusus pada kejadian kemarin, dirinya sengaja meminta supir untuk berhenti dan menghampiri warga, yang disebutnya sebagai pendukung Cabup nomor urut 2 Lucky Hakim.

"Kemarin, tanggal 1. Setelah saya di Sukra, saya cari masjid dulu, sambil jalan. Dia (warga teriak) dua, dua (nomor urut 2), saya turun. Ini harus dikasih pelajaran," papar Nina.

"Saya bilang, ini maksudnya apa dua dua. Saya bilang, saya anaknya Dai Bachtiar. Ya memang, satu, saya anaknya Dai Bachtiar, yang yang kedua saya bukan orang seenaknya. Saya masih Bupati Indramayu. SK saya Sampai 2026 masih Bupati Indramayu. Tanggal 25 November saya masuk lagi jadi bupati Indramayu sampai nanti di bulan Pebruari 2025, insyaallah," lanjut Nina.

2. Pesan buat Lucky Hakim

Instagram/ Nina Agustina
Instagram/ Nina Agustina

Dalam kesempatan itu, Nina menyampaikan pesan khusus kepada mantan pendampingnya sebagai Wakil Bupati (Wabup), yang kemudian mundur. 

"Mohon maaf, buat paslon 2, khususnya Lucky Hakim, mantan wakil bupati saya, saya tegas di sini. Saya pernah ajak bicara anda, bagaimana untuk pemerintahan ini kita bekerjasama dengan baik. Tapi anda tidak mau dan anda bilang siap berjalan sendiri-sendiri. Saya tidak tau maksud anda untuk mundur (sebagai wakil bupati)," kata dia.

Nina juga menjelaskan, jika ada masalah, dirinya siap bertemu untuk membicarakan masalah itu. Nina meminta Lucky untuk tidak menjelek-jelekkan dirinya. 

"Jika anda punya masalah pribadi, ayo sama-sama, ketemu sama saya. Jangan hancurkan Indramayu yang sedang membangun dan jangan memprovokasi masyarakat Indramayu, dan tidak perlu anda menjelekkan saya. Anda datang ke Indramayu adalah dibayar oleh saya," kata dia.

"(Paslon) 02 ini, saya tidak tahu kenapa sentimennya kepada saya. Kalau urusan pribadi, tolong 02, timnya, biarkan Lucky yang bicara dengan saya. Karena saya sudah menawarkan berapa kali untuk duduk bareng dengan saya, pada saat interpelasi," lanjut dia.

Lebih jauh Nina berencana untuk melaporkan kejadian itu. Apalagi, kata Nina, ditemukan juga adanya Miras.

3. Respons Lucky Hakim

Inin Nastain IDN Times/ Lucky Hakim - Saefudin
Inin Nastain IDN Times/ Lucky Hakim - Saefudin

Sementara itu, Lucky Hakim menyayangkan pernyataan Nina pada video singkat itu. Keberatan Lucky itu dipicu dengan pernyataan Nina yang menyebut dirinya dihadang oleh penduduknya.

"Menurut saya ini sebenarnya satu narasi yang merugikan paslon nomor 2. Dinarasikan rombongan bupati dihadang oleh orangnya Lucky Hakim. Gerombolan. Jadi seolah-olah dibuat ada sekelompok preman yang berkaos Lucky Hakim, orangnya Lucky Hakim menghadang Bupati Indramayu . Menurut saya itu kebohongan besar," kata Lucky.

"Patwal nya bisa berjalan dengan benar. Mobil Pajero hitam (yang ditumpangi Nina) berhenti dengan sendirinya, tanpa dihadang. Jadi tidak ada penghadangan, menurut saya," lanjut dia.

Lucky juga keberatan dengan penyebutan gerombolan yang disampaikan Nina dalam video itu. Gerombolan, jelas dia, memiliki konotasi yang jelek di kalangan masyarakat.

"Lalu tentang gerombolan, pemilih Lucky Hakim itu bukan gerombolan menurut saya, (bukan) gengster. Pemilih Lucky Hakim adalah masyarakat secara umum yang memiliki kesadaran ingin melakukan perubahan, ganti Bupati. Jadi itu keinginan luhur," jelas dia.

Terkait hal itu, Lucky mengaku kemungkinan akan melaporkan ke pihak berwenang. Namun, jelas dia, terlebih dahulu akan meminta masukan dari tokoh masyarakat.

"Ini menurut saya, satu skenario yang dibuat untuk melemahkan kehormatan paslon nomor 2. Akan dilaporkan, tiga kali Saya mendengar (Nina berkata) saya dihadang orangnya Lucky Hakim," jelas dia.

"Tim hukum sedang mengevaluasi. Tentu kami akan mengedepankan kekeluargaan. Cuma, saya akan mendengar nasehat beberapa ulama, tokoh masyarakat," lanjut dia.

Lebih jauh Lucky juga menyinggung pernyataan Nina, tentang anak Dai Bachtiar. Lucky mengaku dirinya seorang anak dari keluarga kecil.

"Saya ini bukan anaknya jenderal. Saya ini anaknya tukang bengkel sepeda di (daerah) Kedokan Bunder. Saya tuh cucu nya tukang es gosrok (es serut). Kakak saya juga petani, masih ngoyos (mencabuti rumput di sawah). Saya bukan anaknya jenderal, bukan," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inin Nastain
EditorInin Nastain
Follow Us