Taman Film Bandung Makin Nyaman Usai Direvitalisasi

Bandung, IDN Times - Taman Film yang terletak di kolong Jembatan Layang (Flyover) Pasupati Bandung rampung direvitalisasi. Kini ruang terbuka publik itu sudah bisa digunakan masyarakat untuk beraktivitas lagi.
Perbaikan meliputi pemasangan rumput sintetis, area coworking space, hingga playground atau tempat bermain anak. Hanya saja, monitor raksasa untuk penayangan film masih belum berfungsi.
Taman tersebut kini semakin tertata dengan rapi. Banyak warga yang memanfaatkan Taman Film sebagai tempat diskusi, ada juga anak-anak yang berlarian hingga bermain bola.
1. Habiskan dana Rp4 miliar

Pelaksana tugas Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DKPP) Kota Bandung Yuli Eka Dianti mengatakan, pagu anggaran revitalisasi Taman Film sebesar Rp4 miliar.
“Taman Film tidak terlalu banyak diperbarui, kami hanya ganti rumput sama dipasang pagarnya. Di atasnya kami perbaiki, kami buatkan ada coworking space terus ada tempat bermain anak, kemudian ada plazanya,” kata Yuli di Bandung, Selasa (21/1/2025).
2. Butuh pengerjaan 2,5 bulan

Yuli menerangkan, revitalisasi Taman Film memakan waktu 75 hari atau 2,5 bulan. Perbaikan ini dilakukan karena Pemkot Bandung melihat area kolong jembatan itu terkesan kumuh, sementara ada banyak aktivitas masyarakat di sana.
Untuk itu DKPP kemudian merevitalisasi area Taman Film yang kondisinya sudah memprihatinkan setelah diresmikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tahun 2018.
“Jadi sebetulnya sudah konsep perencanaan sudah lama, hanya saja kemarin itu kan memang itu di bawah terkesan kumuh sebelumnya, ada parkir travel, kemudian banyak PKL, jadi ini salah satu upaya untuk menata kawasan yang kurang terawat,” tuturnya.
3. Sangat nyaman untuk membawa anak

Salah satu warga yang memanfaatkan fasilitas publik ini adalah Sintia (30 tahun). Dia mengaku senang dengan adanya wajah baru dari Taman Film. Sintia yang datang bersama anaknya itu tampak sedang mengawasi putranya yang sedang berlarian di area rumput sintetis Taman Film.
“Karena di bawah kolong jembatan jadi adem juga, bisa lari-lari soalnya luas gitu terus keliatan juga kitanya bisa santai, bisa sambil makan atau apa,” kata Sintia ditemui di Taman Film.
Dia juga menyebut jika fasilitas playground di Taman Film memberinya opsi untuk membawa keluarganya bermain dengan bujet yang tidak mahal.
“Butuh banget (ruang publik) soalnya memang kan bosan ya kalau ke playground, di sini enak sambil ngawasin, sambil ibunya santai juga,” katanya.
Terakhir, ia berharap monitor di Taman Film bisa kembali diaktifkan dan menayangkan film sehingga menarik pengunjung lainnya.