Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Survei Terbaru Pilkada Jabar 2024, Ridwan Kamil Masih Juara

Bima Arya Sugiarto ketika menghadiri pelantikan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. (Dokumentasi Pemkot Bogor)

Bandung, IDN Times - Elektabilitas dan popularitas Ridwan Kamil masih unggul dibanding beberapa nama lainnya pasangan bakal calon gubernur di Pilkada Jabar 2024. Hal ini diketahui berdasarkan Survei Indikator Politik Indonesia medio 20-27 Juni 2024.

Dalam survei ini ada simulasi 12 nama kandidat di mana Ridwan Kamil unggul dengan 44,5 persen disusul Dedi Mulyadi 33,2 persen, Dede Yusuf 5,4 persen, Bima Arya 2,2 persen, Desy Ratnasari 1,8 persen.

Kemudian Haru Suandharu 1,2 persen, Ono Surono 1,1 persen dan nama lain seperti Uu Ruzhanul Ulum, Ilham Akbar Habibie, M. Iriawan, Taufik Hidayat, dan Syaiful Huda yang angkanya kurang dari satu persen. Sementara dari popularitas dan elektabilitas, Ridwan Kamil juga unggul dengan 96,0 (tahu) dan 92,5 (suka).

"Popularitas dan kesukaan Ridwan Kamil sudah maksimum di 96 persen tahu dan 92 persen suka," kata Pendiri dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dikutip Sabtu (6/7/2024).

1. Ridwan Kamil punya bukti kinerja yang nyata

Ridwan Kamil (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Berdasarkan variabel alasan memilih, Ridwan Kamil dipilih karena sudah punya bukti nyata hasil kerjanya serta berpengalaman di pemerintahan. Hal itu juga terlihat dari hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Ridwan Kamil saat jadi Gubernur Jabar.

"Kekuatan Ridwan Kamil dipersepsikan sukses ada di faktor bukti kinerja atau teknokratis," kata Burhanuddin.

2. Pengamat beri empat catatan untuk survei ini

Ridwan Kamil (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara itu Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan, ada empat catatan dari hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia. Pertama, dari sejumlah nama yang beredar Pilkada Jabar hanya terbagi menjadi dua kubu yakni Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

Kedua, lanjut Karim, hal ini penting bagi Golkar dan Gerindra, karena bagi Golkar untuk memenangkan Pilkada Jabar jangan tarik Ridwan Kamil ke Jakarta. Dan penting bagi Gerindra satu-satunya cara memenangkan Dedi Mulyadi mengeluarkan Ridwan Kamil dari Jabar.

"Jadi ini pesan yang hitam putih nyaris tidak ada cara mengalahkan Ridwan Kamil selain mencabut dari Jabar," ucapnya.

3. Pemberitaan soal Ridwan Kamil tidak mengurangi popularitas dan elektabilitas

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Untuk poin ketiga, berdasarkan pengamatannya, nama Ridwan Kamil selalu masuk dalam persepsi masyarakat Jabar dalam konteks gubernur. Artinya, habitat politik Ridwan Kamil itu di Jabar. Apalagi tingkat kepuasan juga tinggi terhadap kinerja Ridwan Kamil.

Keempat, hasil survei yang Ridwan Kamil saat ini diperoleh secara pasif atau tanpa ada upaya apapun dalam lingkup Pilkada Jabar. Adapun nama Ridwan Kamil ramai diperbincangkan hanya dalam konteks Pilkada DKI Jakarta.

"Sampai hari ini Ridwan Kamil pasif dalam kontestasi Pilkada Jabar, nyaris tak melakukan apapun. Pemberitaan Ridwan Kamil hanya soal tarik menarik ke Jakarta. Tapi pemberitaan itu tak mengurangi popularitas dan elektabilitasnya di Jabar," jelasnya.

Untuk diketahui, populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.

Sampel sebanyak 1.214 responden dipilih melalui metode double sampling, alias pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Margin of error survei diperkirakan 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Pewawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us