Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Smile Train Indonesia Rayakan 100.000 Operasi Sumbing Gratis

Ilustrasi operasi bibir sumbing (IDN Times/Istimewa)

Bandung, IDN Times - Merayakan suksesnya 100.000 operasi dan perawatan sumbing gratis yang selama ini dikenal dengan Comprehensive Cleft Care (CCC), Smile Train Indonesia terus melakukan edukasi nutrisi bagi pasien dan keluarga pengidap bibir sumbing dan celah langit-langit mulut.

Country Manager dan Program Director Smile Train Indonesia Deasy Larasati mengatakan, selama 20 tahun dalam beroperasinya Smile Train, ia melihat langsung bagaimana permasalahan bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut kerap dihadapi oleh anak-anak Indonesia di berbagai daerah, dan berbagai tingkatan ekonomi.

"Sejak tahun 2002, kami telah menyaksikan langsung bahwa edukasi dan akses terhadap fasilitas kesehatan kerap menjadi kunci agar kondisi sumbing bisa mendapat perawatan yang tepat. Maka, 100.000 operasi yang kita selebrasikan hari ini, tentunya tidak akan terwujud tanpa dukungan dari seluruh pihak yang terlibat," ungkap Deasy dalam Webinar bertajuk Creating Smiles with Smile Train Indonesia, Kamis, 10 Maret 2022.

1. Terus lakukan edukasi nutrisi yang tepat untuk pasien dan masyarakat

IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Program Director Smile Train Indonesia Ruth Advencya Monalisa mengatakan, terus berupaya melakukan edukasi bagi pasien beserta keluarga pasien dalam memberikan nutrisi yang tepat demi tumbuh kembang yang baik bagi sang pasien.

"Untuk melakukan pendampingan ke anak itu, tidak hanya orang tua dari kita juga Smile Train dan rekan mitra kami terus berupaya mensosialisasikan kepada keluarga pasien agar perawatan dan pemberian asupan gizi bisa dilakukan secara optimal," ujar Ruth dalam Webinar bertajuk Creating Smiles with Smile Train Indonesia, Kamis, 10 Maret 2022.

Ruth menjelaskan, asupan nutrisi kepada pasien sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, lanjut dia, operasi perawatan dan pemulihan bibir sumbing dan celah langit-langit sangat bergantung pada kondisi kesehatan pasien untuk bisa dilanjutkan ke proses operasi.

"Bahwa operasi sumbing itu untuk bibir dimulai dengan usia dari minimal 3 bulan, berat badan minimal 5 kilogram dan ada pemeriksaan hemoglobin minimal 10 dan lainnya. Yang membuat kita sedih adalah banyak anak datang dengan berat badan yang kurang," lanjutnya.

2. Edukasi menjadi tantangan terbesar

IDN Times/Istimewa

Faktor penyebab kekurangan nutrisi, jelas Ruth, selain minimnya kadar nutrisi yang didapat oleh pasien, cara dan proses pemberian nutrisi yang tepat menjadi salah satu kendala banyaknya pasien yang kekurangan nutrisi. Seperti cara pemberian ASI, pengganti ASI dan makanan pendukung ASI.

"Nah itu memang edukasi-edukasi yang menjadi tantangan kita, bagaimana harus mengedukasi seluruh masyarakat terutama, khususnya orang tua orang tua yang memiliki kondisi sumbing dan celah langit," jelasnya.

Maka dari itu, Ruth berharap dengan adanya capaian 100.000 operasi bibir sumbing gratis ini bisa melakukan edukasi dan sosialisasi lebih luas ke seluruh pelosok Indonesia tentang pemberian nutrisi yang tepat bagi anak dengan kondisi tersebut.

"Kita akan mulai secara bertahap, dengan mengajak mitra dan rumah sakit yang sudah siap untuk melaksanakan Comprehensive care itu," ungkapnya.

"Mungkin sulit untuk menjadi sempurna sekali, tetapi ketika semua bekerjasama dengan baik untuk memberikan pendampingan dan follow up tindaklanjut yang tepat waktu, tentu hasilnya akan lebih optimal," pungkasnya.

3. Fokus pada bantuan perawatan bibir sumbing dan celah langit-langit mulut

IDN Times/Denisa Tristianty

Untuk diketahui, Smile Train Indonesia merupakan bagian dari organisasi nirlaba terbesar di dunia yang berfokus pada bantuan perawatan bibir sumbing dan celah langit-langit mulut yang saat ini telah beroperasi di Indonesia lebih dari dua dekade.

Selain itu, Smile Train pecahkan rekor MURI untuk Operasi Sumbing Terbanyak
Pada tahun 2021 dan saat ini Smile Train Indonesia telah bermitra dengan lebih dari 500 rumah sakit, lebih dari 100 dokter, pekerja sosial, dan juga didukung oleh TNI dan POLRI untuk menjangkau lebih banyak pasien di seluruh Indonesia

Share
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us