Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Seluruh Puskesmas di Jabar Ditargetkan Punya Psikolog Klinis

Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan (Humas/Pemprov Jabar)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan layanan psikolog klinis sudah tersebar di Puskesmas pada 2026. Keberadaan psikolog di Puskesmas ini merupakan bagian dari upaya serius mengatasi tingginya prevalensi gangguan kesehatan jiwa di masyarakat.

"Psikolog klinis adalah lembaga kesehatan esensial di Puskesmas yang berperan dalam pencegahan, deteksi dini, intervensi, dan rehabilitasi masalah kesehatan jiwa," ujar Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan, Sabtu (10/5/2025).

1. Sebanyak 300-500 puskesmas harus sudah memiliki psikolog klinis di 2026

Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan (Humas/Pemprov Jabar)

Dia menuturkan, layanan psikologi klinis yang profesional di tingkat primer dapat membantu menurunkan beban rumah sakit jiwa dan rumah sakit rujukan. Dengan begitu, pemerataan layanan psikolog klinis di seluruh Puskesmas harus dilakukan.

"Saya berharap paling tidak tahun depan 300-500 puskesmas sudah memiliki psikolog klinis. Ke depan saya berharap bisa merata di seribu lebih Puskesmas di Jabar," kata Erwan.

Namun Erwan mengingatkan, kesiapan SDM menjadi kunci yang utama dalam penerapan program ini. Maka itu dia meminta agar semuanya harus direncanakan dengan matang agar penerapannya sesuai harapan.

"Jangan sampai kita sudah sosialisasi, tapi psikolognya tidak ada. Segala sesuatu harus disiapkan secara matang dan ada aksi nyata, bukan hanya rapat-rapat tanpa implementasi," ujarnya. 

2. Tingkat depresi harus dikurangi

Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman (Humas/Pemprov Jabar)

Sementara itu Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman mengungkapkan bahwa Jabar menjadi provinsi dengan prevalensi depresi tertinggi di Indonesia, yaitu 3,3 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) terakhir. Menurutnya, kondisi ini menjadi alarm bagi seluruh pihak. 

"Jawa Barat harus bertransformasi dari provinsi dengan tingkat depresi tertinggi menjadi provinsi paling bahagia. Maka layanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat harus segera diakselerasi," tegasnya.

Herman mengungkapkan, tekanan ekonomi menjadi salah satu pemicu utama depresi masyarakat. 

"Ada 96.000 kasus perceraian di Jabar, 90 ribu di antaranya adalah gugatan dari perempuan. Ini menunjukkan ketahanan keluarga kita rentan," ujarnya. 

Selain itu, Herman juga menyoroti tingginya angka pinjaman online dan praktik judi online yang telah menjangkiti anak-anak. 

Untuk itu, ia menekankan pentingnya penanganan yang tak hanya kuratif, tapi juga promotif dan preventif. 

"Kami butuh penataan kelembagaan dan SDM. Puskesmas bisa mulai melakukan pelayanan meski belum sempurna. Sambil berjalan kami terus sempurnakan, jangan menunggu sempurna dulu baru jalan," katanya.

3. Sekda Jabar pastikan segera dieksekusi

ilustrasi depresi (pexels.com/David Garrison)

Herman juga meminta dukungan pemerintah pusat agar formasi psikolog klinis dapat difasilitasi, terutama bagi Puskesmas yang telah berbadan layanan umum daerah (BLUD) dan memiliki kemandirian fiskal. 

"Tujuan utama kita bukan hanya menambah formasi, tapi meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat secara konkret," tuturnya. 

Dia pun menutup sambutannya dengan harapan agar semua pihak bergerak cepat.  "Tidak perlu panjang prosesnya, kalau perlu langsung action. Yang penting niatnya demi kesehatan jiwa masyarakat Jabar," kata dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
Azzis Zulkhairil
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us