Menurut Asdani, ZSG Megathrust Selatan Jawa-Bali dan Barat Sumatera memiliki sembilan segmentasi Megathrust yakni Megathrust Segmen Nias (Gempa bumi Nias, 2005, berkekuatan 8,7 Mw, patahan naik, kedalaman dangkal, tsunami kecil di Singkil), Megathrust Segmen Mentawai (Gempa bumi Mentawai 2007, berkekuatan 7.9 Mw, patahan naik, kedalaman dangkal, tidak ada tsumani), Megathrust Segmen Bengkulu (Gempa bumi Bengkulu, 1914 dan 2007, berkekuatan 8,4 Mw,patahan naik, kedalaman dangkal 34 Km, tidak ada tsunami), dan Megathrust Segmen Enggano Selat Sunda.
Kemudian ada juga Megathrust Segmen Pelabuhan Ratu (Gempa bumi Pelabuhan Ratu, 1903, berkekuatan 8,1 Mw, patahan naik, kedalaman dangkal, terjadi tsunami), Megathrust Segmen Pangandaran (Gempa bumi Pangandaran 2006, berkekuatan 7,7 Mw, patahan normal, kedalaman dangkal, terjadi tsunami), Megathrust Segmen Kulonprogo (Gempa bumi, 1913 dan 1921, berkekuatan 8,1 Mw dan 7,5 Mw, patahan naik , kedalaman dangkal/33 Km, tidak ada tsunami), Megathrust Segmen Banyuwangi (Gempa bumi Banyuwangi, 1994, berkekuatan 7,8 Mw, patahan naik, kedalaman dangkal, terjadi tsunami),
"Dan ada juga Megathrust Segmen Selatan Bali. Ini kita tahun kapan akan ada gempanya," ungkap Asdani.