Secapa AD Gaungkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan Lewat Perwira

- Achmad Tjachja Nugraha menekankan pentingnya penguatan pertanian nasional untuk mencapai swasembada pangan dan memperkuat ketahanan nasional.
- Krisis pangan global dan perubahan iklim menunjukkan pentingnya membangun sistem pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
- Sinergi antara sektor pertanian dan pertahanan sangat dibutuhkan untuk memperkuat kemandirian bangsa, dengan target pertumbuhan PDB pertanian sebesar 4 persen.
Bandung, IDN Times - Asisten Penasihat Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Achmad Tjachja Nugraha turut hadir dalam kegiatan Penguatan Para Peserta Diktukpa TNI AD di Markas Besar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (SECAPA AD) Bandung. Achmad menekankan pentingnya penguatan pertanian nasional dari semua elemen.
Ia menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas personel TNI AD di bidang pertanian akan memberikan kontribusi nyata terhadap percepatan Asta Cita Presiden RI, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan dan memperkuat ketahanan nasional.
Menurutnya, kehadiran Babinsa di tengah masyarakat menjadi kekuatan strategis dalam mengidentifikasi serta menguatkan potensi komoditas lokal yang dapat membantu ketahanan pangan di tingkat desa.
1. Empat pilar ketahanan pangan harus diperkuat

Achmad menjelaskan bahwa sektor pertanian tidak hanya berperan sebagai penyedia pangan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi dan penopang stabilitas sosial masyarakat.
Krisis pangan global dan perubahan iklim menunjukkan pentingnya membangun sistem pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan. Achmad juga menegaskan, kemandirian pangan menjadi benteng pertahanan bangsa dari ketergantungan impor yang semakin tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, impor beras naik 165,27 persen, gandum 35,31 persen, tepung gandum 14,43 persen, dan gula 0,66 persen. Kondisi itu menjadi peringatan bagi Indonesia untuk mempercepat program swasembada pangan nasional melalui modernisasi pertanian.
Konsep ketahanan pangan mencakup empat pilar utama yaitu ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas pasokan.
"Keempat pilar ini harus diperkuat agar masyarakat memiliki akses dan keterjangkauan pangan yang berkelanjutan," ujar Achmad, dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (8/11/2025).
2. Petani diharapkan menyumbang devisa negara

Sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Sosial Ekonomi Pertanian Agribisnis Indonesia (KASAI), ia menilai sinergi antara sektor pertanian dan pertahanan sangat dibutuhkan untuk memperkuat kemandirian bangsa.
Sektor pertanian sendiri berkontribusi 11–13 persen terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 28–30 persen tenaga kerja di Indonesia. Lebih dari 50 persen pendapatan rumah tangga petani juga masih bergantung pada hasil pertanian.
Achmad menyebut, hasil pertanian diharapkan mampu menyumbang devisa negara antara Rp500 hingga Rp600 triliun per tahun. Pemerintah menargetkan pertumbuhan PDB pertanian sebesar 4 persen melalui Blueprint Kementerian Pertanian 2024–2029.
Program prioritasnya mencakup optimalisasi lahan, penggunaan benih unggul, pencetakan sawah baru, serta pelatihan bagi petani milenial dan Gen Z.
3. Dari tanah yang subur lahir kemandirian bangsa

Selain itu, pemerintah juga mengembangkan komoditas ekspor strategis, peningkatan produksi susu bergizi, dan program pekarangan pangan sehat. Achmad menilai workshop pertanian sederhana yang produktif merupakan terobosan penting dalam pemberdayaan masyarakat desa.
"Workshop pertanian sederhana yang dilakukan Secapa TNI AD merupakan hal yang produktif dan merupakan penguatan yang baik saat mendampingi petani di lapangan," katanya.
Ia optimistis sinergi seperti yang dilakukan Secapa TNI AD antara TNI AD, Babinsa, dan petani hingga perguruan tinggi akan mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.
"Dari tanah yang subur lahir kemandirian bangsa, dan dari kemandirian itu tumbuh pertahanan yang kuat," katanya.
Acara ini juga dihadiri Brigjen Ayi Lesmana, Wadan Scapa TNI AD, yang mendukung penuh kolaborasi penguatan kapasitas personel TNI AD dalam sektor pertanian nasional.


















