Ratusan Pelajar Keracunan MBG, BGN Stop Sementara SPPG di Cipongkor

- Ratusan pelajar keracunan di Cipongkor akibat makanan dari dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau SPPG.
- Kepala BGN Dadan Hindayana memerintahkan berhenti sementara operasi dapur MBG dan melakukan evaluasi pola produksi di seluruh wilayah.
- Dadan juga meminta agar menu makanan diproses tidak lebih dari empat jam dan bahan baku dipersiapkan dengan kualitas baik.
Bandung, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menginstruksikan dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau SPPG di Kecamatan Cipongkor berhenti beroperasi sementara. Hal ini imbas dari kasus keracunan massal ratusan pelajar yang ada di kecamatan tersebut pada Senin (22/9/2025).
Berdasarkan data dari Selasa (23/9/2025) pukul 06:00 WIB total korban tercatat sudah mencapai 346 orang. Dadan juga sudah menunjau langsung kondisi korban dan SPPG dia juga langsung memerintahkan agar program MBG dari dapur umum tersebut diberhentikan sementara.
"Yang itu kemudian harus jadi perbaikan menyeluruh ya di SPPG tersebut. Saya sudah minta untuk stop sementara," kata dia.
Secara keseluruhan, kata Dadan, dengan berbagai kejadian keracunan ini, pihaknya bakal melakukan evaluasi pola produksi di dapur SPPG di seluruh wilayah. Setiap dapur SPPG khususnya yang baru beroperasi diintruksikan tidak memproduksi menu dalam jumlah banyak.
"Jadi saya kan sudah menginstruksikan untuk memulai kegiatan dari jumlah kecil ya. Memang untuk awal-awal baiknya 2 sekolah dulu, 3 sekolah dulu sampai terbiasa seperti itu, dan sepertinya yang lagi SPPG ini (Cipari) dia berusaha untuk dalam jumlah besar di awal. Jadi itu ada kesalahan teknis," katanya.
Kemudian, Dadan meminta menu makanan untuk program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu diproses tidak lebih dari empat jam.
"Sekarang kami memberikan instruksi agar makanan diproses tidak lebih dari empat jam sampai ke lima jam, jadi ini kan memperpendek rantai. Selain itu juga bahan baku kan perlu dipersiapkan dengan bahan dari supplier yang kualitasnya baik," imbuh dia.
Dadan melanjutkan, seluruh dapur SPPG yang sudah diberikan izin untuk beroperasi sudah dinyatakan memenuhi standar. Mulai dari aspek higienis, kelengkapan peralatan, kemudian kelengkapan personel.
"Tapi mungkin di dalam pelaksanaan kadang-kadang ada hal yang mau repot ya. Bangun malam, menyiapkan dalam waktu yang singkat. Ada yang agak ingin relax dengan mempersiapkan lebih awal," kata dia.