Proyek Geothermal Cisolok Masih Tahap Studi, Target Eksekusi 2029

- DMCG menghormati adat dan kearifan lokal
- Pembangunan infrastruktur sebagai langkah berikutnya
- Proyek geothermal di Cisolok–Cisukarame menjadi strategis energi bersih di Jabar
Sukabumi, IDN Times - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Cisolok–Cisukarame di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tetap berlanjut dan masih berada dalam tahap pengembangan awal. Proyek ini berada di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Cisolok–Cisukarame, Kabupaten Sukabumi dengan kapasitas pengembangan awal 50 MW.
Proyek energi bersih yang digarap PT Daya Mas Cisolok Geothermal (DMCG), ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada kuartal I tahun 2029.
Pimpinan Proyek DMCG, Doni Masditok, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih fokus menyelesaikan serangkaian studi awal sebelum masuk tahap pengeboran. Studi tersebut meliputi kajian geokimia, geofisika, dan geologi untuk menentukan titik bor yang paling ideal.
"Kami masih di tahap studi. Setelah semua hasil kajian keluar, baru kami tentukan titik bor yang tepat. Tapi kami pastikan seluruh prosesnya memperhatikan aspek sosial dan budaya setempat," kata Doni dalam kegiatan Sosialisasi Proyek PLTP Cisolok–Cisukarame di Pelabuhanratu, Sukabumi, Rabu (12/11/2025).
1. Hargai adat dan kearifan lokal

Doni menegaskan, dalam setiap tahapan proyek, DMCG berkomitmen untuk menghormati nilai-nilai adat dan kearifan lokal masyarakat di sekitar wilayah kerja.
"Kalau titik bor dekat tanah situs atau lokasi yang dianggap 'pamali,' kami pasti geser. Kami tidak akan melanggar aturan adat. Kami datang ke sini dengan cara baik-baik," ujarnya.
Menurutnya, sebelum kegiatan eksplorasi dimulai, perusahaan terlebih dahulu melakukan sosialisasi dan dialog dengan masyarakat. "Belum beroperasi pun kami sudah sowan dulu ke warga. Kami ingin membangun kepercayaan sebelum bicara soal bisnis," tambahnya.
2. Pembangunan infrastruktur jadi langkah berikutnya

Setelah tahap studi selesai, proyek akan berlanjut ke pembangunan infrastruktur seperti akses jalan menuju lokasi pengeboran. Pembangunan ini dilakukan untuk memastikan kegiatan eksplorasi tidak membahayakan warga sekitar.
"Setelah jalan dan tapak sumur selesai, baru kami masuk ke tahap pengeboran. Awalnya kami akan bor dua sumur, lalu lanjutkan tiga sumur tambahan kalau hasilnya layak," jelas Doni.
Jika tahap eksplorasi dinilai berhasil, proyek akan berlanjut ke tahap konstruksi pembangkit dan komisioning sebelum akhirnya masuk ke tahap produksi.
3. Proyek strategis energi bersih di Jabar

Proyek geothermal di Cisolok–Cisukarame menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam memperluas sumber energi bersih di Jawa Barat. DMCG menargetkan kapasitas awal pembangkit sebesar 2×25 megawatt atau total 50 MW.
"Energi panas bumi ini terbarukan dan tidak akan habis. Berbeda dengan batu bara atau minyak yang bisa diekspor, energi panas bumi hanya untuk kebutuhan dalam negeri," tutur Doni.
Menurutnya, kehadiran PLTP ini nantinya dapat memperkuat sistem kelistrikan Jawa Barat dan menurunkan emisi karbon dari pembangkit konvensional.
4. Turunkan emisi dan dorong transisi energi nasional

PLTP Cisolok–Cisukarame juga diharapkan berkontribusi terhadap target Net Zero Emission 2060. Doni menjelaskan, pembangkit panas bumi memiliki tingkat emisi karbon jauh lebih rendah dibanding pembangkit fosil.
"Kalau pembangkit berbasis fosil menghasilkan sekitar 10 ton emisi per megawatt, geothermal bisa di bawah 2 ton. Jadi ini benar-benar energi bersih," ungkapnya.
Selain itu, DMCG juga menerapkan sistem pengeboran tertutup dan pemantauan seismik mikro secara real-time untuk menjaga keselamatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Meski masih dalam tahap pengembangan, proyek PLTP Cisolok–Cisukarame menjadi harapan baru bagi masyarakat Sukabumi. Selain memperkuat pasokan listrik daerah, proyek ini juga membuka peluang ekonomi baru melalui keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pendukung proyek.
"Kami ingin proyek ini bukan hanya menghasilkan listrik, tapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar," pungkas Doni.


















