Profesor Tatacipta Dirgantara Resmi Jadi Rektor ITB Periode 2025-2030

Bandung, IDN Times - Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara. M.T resmi dilantik sebagai rektor baru Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk periode 2025-2030. Dia menggantikan Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D, yang merupakan rektor wanita pertama sebagai rektor kampus tersebut.
Pelantikan ini dihadiri secara langsung oleh Ketua Majelis Wali Amanat sekaligus Menteri Kesehatan, Budi Gunadi, Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, hingga Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin.
Tatacipta menuturkan, dengan peran barunya ini dia ingin ITB menjadi tempat lulusan terbaik para mahasiswa bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Selain itu, ITB pun harus mampu memberikan riset dan inovasi yang relevan untuk kemajuan Kota Bandung, Jawa Barat, hingga Indonesia.
"Kita ingin memberikan dampak besar dengan menggerakkan ahli dan pakar dalam kemajuan bangsa," kata Tatacipta usai pelantikan, Senin (20/1/2025).
1. Perbaiki mental mahasiswa
Tak hanya di bidang akademik, Tatacipta pun ingin menciptakan kondisi kampus yang nyaman bagi seluruh mahasiswanya. Ini penting sehingga mental mahasiswa yang menempuh belajar di ITB tidak tertekan dengan berbagai kewajiban mereka selama berada di sini.
"Itu memang jadi perhatian kita ya. Ini jadi akan diupayakan ada pendampingan pakai sistem dan pencegahan pada umumya," ungkapnya.
2. Kolaborasi penting dalam kinerja
Sebagai kampus terbaik di dalam negeri, Tatacipta juga berharap ITB bisa menjalin kolaborasi dengan banyak pihak. Sebab, kampus sebagai gudangnya akademisi sudah selayaknya bisa menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Misalnya di Jawa Barat, dia akan coba membantu pemerintah daerah dalam persoalan transportasi, sampah, hingga pariwisata.
"Memang kami ada pakar yang relevan untuk menyelesaikan masalah, akan coba dimobilisasi," ujarnya.
3. ITB punya potensi untuk berkarya lebih hebat
Sementara itu, Budi Gunadi meminta ITB agar bisa menghadirkan lulusan hebat, bukan hanya dalam segi akademis tapi di banyak hal nonakademis. Sebab, selama ini banyak lulusan dari kampus ini mampu tampil bukan hanya sebagai akademisi sesuai dengan jurusan diambil ketika kuliah.
"Maka persiapkan kelasnya, infrastrukturnya, alat labnya, dosennya, hingga mahasiswanya. Yang masuk ini putera puteri terbaik dan mereka harus lulusa menjadi yang terbaik juga," ungkap Budi.
Terpisah, Satryo Soemantri Brodjonegoro berharap ITB yang mempunyi potensi luar biasa ini bisa berkarya lebih cepat, mandiri, dan mampu mencapai ke tingkat perkembangan dunia. Kewenangan yang besar pun bakal diberikan pada kampus ini sehingga mereka mampu membantu negara dalam swasembada pangan, energi, hingga hilirisasi industri.
"Kewenangan yang diberikan luas sekali, mereka bisa mendesain bentuk seperti apa, memberdayakan potensi yang ada, ahlinya, berkoordinasi lembaga negara supaya karya anak ITB bisa maksimal. Potensi luar biasa, supaya bisa bersaing. Kalau individu kita anggap sama dengan internasional," kata dia.