Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ombak Tinggi di Pangandaran Rusak Perahu Nelayan yang Tengah Bersandar

Ilustrasi Pantai Batukaras di Pangandaran (unsplash.com/abdulridwanrr)
Intinya sih...
  • Badai terjadi di Kabupaten Pangandaran, merusak perahu nelayan dan menumbangkan pohon di Pantai Timur Pangandaran.
  • Kepala BMKG Bandung menyebut adanya pola konvergensi dan shearline di wilayah Jawa Barat yang meningkatkan pertumbuhan awan.
  • BMKG merekomendasikan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem berupa hujan lebat, petir, angin kencang, dan potensi banjir selama 3 hari ke depan.

Bandung, IDN Times - Sejumlah video pada aplikasi pesan WhatsApp memperlihatkan badai yang terjadi di Kabupaten Pangandaran, Rabu (21/5/2025). Dalam beberapa video yang didapat sejumlah nelayan menyebut bahwa perahu mereka hancur diterjang ombak.

Terkait hal ini, Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan ada dua daerah yang terdampak pada cuaca ekstrem yang saat ini di Jawa Barat, yakni di Kabupaten Tasikmalaya dan kawasan wisata Pantai Pangandaran.

"Berdasarkan informasi instagram telah terjadi banjir sementara di wilayah Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik Kab Tasikmalaya. Rabu (21/5/2025) pulu 02.00 WIB menyebabkan sungai Citanduy meluap hingga banjir," kata Rahayu.

Menurutnya, cuaca ekstrem menerjang Kabupaten Pangandaran hari ini. Pohon tumbang terjadi di sejumlah titik di kawasan Pantai Timur Pangandaran. Kejadian bencana pohon tumbang diakibatkan oleh. hujan deras dan angin kencang pada malam hari.

1. Ini penyebab angin kencang di Pangandaran

Pantai Pandan Kuning Petanahan Kebumen

Rahayu mengatakan, berdasarkan pola angin lapisan 700-500 mb, terpantau adanya pola konvergensi dan shearline di wilayah Jawa Barat. Kondisi ini dapat meningkatkan pertumbuhan awan di wilayah Jawa Barat.

Kemudian, suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia relatif hangat yang mengindikasikan suplai uap air ke wilayah Jawa Barat. Terkait soal kelembapan udara, di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850-500 mb berkisar antara 60-95%.

"Labilitas atmosfer secara umum pada kategori ringan hingga kuat, mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif pada skala lokal," katanya.

Rahayu menuturkan berdasarkan pantauan citra satelit, terpantau adanya pertumbuhan awan di wilayah Kabupaten Pangandaran pada 20 Mei 2025 pukul 19.30 WIB dengan pergerakan ke arah barat.

Pertumbuhan awan signifikan kembali terpantau dari arah Jawa Tengah memasuki wilayah Jawa Barat pada pukul 22.00 WIB. Awan bergerak ke arah barat meluas ke wilayah Pangandaran dan Tasikmalaya dan bertahan hingga pagi hari 21 Mei 2025.

Nilai suhu puncak awan minimum mencapai -75 hingga -100 derajat celcius. Awan di wilayah tersebut perpantau meluruh pada 21 Mei 2025 pada pukul 08.30 WIB. Kondisi ini mengindikasikan adanya potensi hujan ringan hingga sedang dengan durasi yang cukup lama pada malam hingga pagi hari menyebabkan nilai akumulasi curah hujan harian bisa mencapai kategori sangat lebat hingga ekstrem.

2. Cuaca ekstrem diprediksi terjadi tiga hari ke depan

ilustrasi awan mendung (pexels.com/Pixabay)


Rahayu mengatakan BMKG merekomendasikan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus).

Kemudian waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon, tiang listrik, reklame, atau sesuatu yang tinggi lainnya yang bisa roboh saat terjadi angin kencang, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan.

Lalu, untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan atau banjir.

"Diprakirakan 3 hari ke depan terdapat potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada skala lokal di sebagian wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran," katanya.

3. Banjir juga terjadi akibat hujan lebat di Tasikmalaya

(ANTARA FOTO/Aji Styawan)


Sementara itu, BPBD Jabar membenarkan adanya banjir di Desa Tanjungsari, Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini, BPBD masih melakukan pendataan terkait warga yang terdampak banjir tersebut.

"Hujan yang terus menerus, menyebabkan sungai meluap menyebabkan banjir. Total dampak masih dalam pendataan," kata Hadi Rahmat, Humas BPBD Jabar, saat dikonfirmasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us