Limbah Beracun di Jabar Mencapai 36,7 Ribu Ton Sepanjang 2023

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan, data limbah beracun atau B3 mencapai 36.744,82 ton sepanjang 2023. Dari jumlah itu, sebanyak 8.048,60 ton diantaranya sudah dikelola sesuai dengan aturan berlaku.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin menjelaskan, sisa sampah lainnya juga telah dikelola dengan baik, termasuk ada yang dilakukan penyimpanan di tempat sampah khusus B3.
"Dari 8.048,60 ton sampah B3 yang dikelola, Sisanya disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS B3) sebesar 28.696,22 ton," ujar Bey, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (31/7/2024).
1. Pemprov Jabar berkomitmen menangani sampah B3
Pemprov Jabar juga melakukan sejumlah upaya penanganan, di antaranya melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga kesehatan, penguatan regulasi serta pengawasan dalam pengelolaan limbah B3.
"Kami sangat berkomitmen mendukung ragam upaya pengelolaan limbah B3 yang ramah lingkungan melalui penguatan regulasi, pengawasan regulasi, dan peningkatan kapastias," katanya.
2. Koordinasi dengan berbagai pihak perlu dilakukan
Penanganan juga dilakukan dengan meghadirkan seminar Kebijakan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, yang baru saja digelar di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Kota Bandung, Selasa (30/7/2024).
Diinisiasi oleh DLH Jabar dan PT. Jasa Medivest seminar itu menghadirkan para ahli dan prakitisi di bidang pengelolaan limbah dan lingkungan. Seminar dihadiri 680 peserta seperti penghasil, transporter, dan pengelola limbah medis secara hibrida.
3. Berharap penanganan sampah B3 bisa lebih baik
Bey berharap mereka dapat menggali ilmu dan berduskusi secara mendalam mengenai berbagai aspek pengelolaan limbah B3. Selain itu, penanganan sampah B3 diharapakannya bisa lebih maksimal di Jawa Barat.
"Saya harap seminar ini membuahkan solusi efektif dan inovatif dalam menangani limbah B3 serta membangun sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan lingkungan di Jabar," kata dia.