Job Fair di Kecamatan, Langkah Pemkot Bandung Tekan Angka Pengangguran

- Disnaker menebar peluang kerja bagi warga Kota Bandung dengan menggelar Job Fair tingkat kecamatan di Lapangan Gasmin, Kecamatan Antapani.
- Berbagai program pendukung seperti pemagangan di berbagai sektor, pelatihan, dan program padat karya dilakukan secara hibrid baik tatap muka maupun daring.
- DPRD Kota Bandung memberikan dukungan penuh terhadap program ini dan mengalokasikan anggaran hingga Rp100 miliar untuk memperkuat program ketenagakerjaan tahun 2026.
Bandung, IDN Times - Angka pengangguran di Kota Bandung dan sekitarnya masih tinggi. Lulusan dari sekolah menengah atas (SMA/SMK) dan perguruan tinggi belum banyak yang terserap. Alhasil jumlah pengangguran sulit turun.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung presentase warga menganggur berada di angka 100.300 orang atau 7,4 persen.
Disnaker pun terus menebar peluang kerja bagi warga Kota Bandunh. Salah satunya dengan menggelar Job Fair tingkat kecamatan yang kali ini berlangsung di Lapangan Gasmin, Kecamatan Antapani, Sabtu 1 November 2025.
Kepala Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman mengatakan, program ini merupakan bagian dari janji politik untuk menghadirkan Job Fair di 30 kecamatan secara bertahap hingga lima tahun ke depan.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dimanfaatkan warga. Tahun ini kita laksanakan di tiga kecamatan, dan tahun depan kita targetkan di lima hingga enam kecamatan lagi. Dengan upaya ini, kita berharap angka pengangguran bisa turun minimal 1 persen tahun ini,” ujar Andri melalui siaran pers dikutip IDN Times, Minggu (2/11/2025).
1. Ajak warga ikut pemagangan di berbagai sektor

Disnaker juga melaporkan berbagai program pendukung untuk memperluas kesempatan kerja, seperti pelatihan bagi 15.000 warga, program padat karya, serta pemagangan di berbagai sektor.
Pelaksanaan Job Fair dilakukan secara hibrid, baik tatap muka maupun daring, melalui aplikasi New Bima dan Nyari Gawe milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dengan sistem ini, warga tetap bisa melamar pekerjaan secara online meski tidak hadir langsung di lokasi.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung, Aswan Asep Wawan menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, kegiatan Job Fair sangat penting untuk mengurangi angka pengangguran sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat.
“Kami dari DPRD memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Disnaker yang terus hadir di tengah masyarakat. Tahun ini baru tiga kecamatan, dan kami akan dorong agar tahun depan bisa menjangkau seluruh 30 kecamatan,” ujar Aswan.
2. Berbagai pelatihan harus ditingkatkan

Ia mengungkapkan, DPRD telah mengalokasikan anggaran hingga Rp100 miliar untuk memperkuat program ketenagakerjaan tahun 2026, termasuk pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.
Di tempat yang sama, Camat Antapani, Atang Rahmat, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata kolaborasi antara Disnaker dan Pemerintah Kecamatan.
“Selain untuk pencari kerja, ini juga wadah bagi 52 UMKM di Antapani untuk tampil dan memperkenalkan produknya. Kami juga bekerja sama dengan dinas lain seperti Disdukcapil dan Dinas Ketahanan Pangan untuk memberikan layanan langsung ke warga,” jelas Atang.
Kegiatan Job Fair di Antapani ini dikemas dalam suasana meriah dengan hiburan rakyat, kuliner lokal, dan berbagai layanan publik.
Masyarakat tampak antusias memadati area Lapangan Gasmin sejak pagi untuk mencari peluang kerja, berbelanja produk UMKM, maupun menikmati layanan gratis yang tersedia.
3. Ribuan lulusan ikut pencarian kerja di ITB

Di lain tempat, debih dari 6.000 pengunjung memadati kegiatan Titian Karier Terpadu (TKT) Institut Teknologi Bandung (ITB) 2025. Ajang tahunan ini menjadi wadah strategis yang mempertemukan dunia akademik, industri, dan alumni dalam membangun kolaborasi sekaligus membuka peluang karier bagi mahasiswa dan alumni ITB.
Ketua Panitia TKT ITB 2025, Ardiyan Harimawan menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menjembatani mahasiswa dan alumni ITB dengan dunia industri.
“Melalui berbagai aktivitas yang mendorong kesiapan karier, kolaborasi, serta rekrutmen langsung, kami berharap TKT menjadi momentum bagi mahasiswa dan alumni untuk menapaki masa depan dengan lebih percaya diri, sekaligus memperkuat sinergi ITB dengan industri untuk masa depan pendidikan Indonesia,” ujarnya.
TKT ITB 2025 diikuti oleh lebih dari 45 perusahaan nasional dan multinasional dari berbagai sektor industri. Beragam kegiatan diselenggarakan, mulai dari pameran karier, sesi konsultasi karier, review CV, campus hiring, hingga pameran kewirausahaan yang menampilkan inovasi dari startup binaan ITB.
Antusiasme pengunjung tampak di berbagai lokasi acara yang tersebar di kawasan Kampus Ganesha. Selain area pameran utama, beberapa perusahaan juga mengadakan presentasi korporasi di Aula Barat, Aula Timur, Auditorium CC Timur, dan ruang Liga Film Mahasiswa (LFM).


















