Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, Arab Saudi. (Media Center Haji/Rochmanudin)
Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meminta seluruh jemaah haji tidak keluar tenda mulai pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat saat berada di Muzdalifah pada puncak haji mendatang. Hal itu untuk menghindari risiko akibat cuaca panas yang diprediksi akan mencapai 50 derajat celcius.
Deputi Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Hasan Munakiroh mengatakan, pada puncak musim haji nanti, suhu udara di Kota Makkah diprediksi akan mencapai 50 derajat celcius. Karena itu, jemaah dilarang keluar tenda selama berada di Muzdalifah mulai pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat.
"Jamaah haji jangan melanggar ketentuan di dalam tenda. Dilarang juga bagi jemaah haji berkeliaran di luar tenda, ini bentuk pelanggaran," kata Hasan saat menyampaikan Rapat Koordinasi bersama Direktur Jenderal PHU dan jajaran PPIH Arab Saudi secara daring, Selasa (27/5/2025).
Jemaah calon haji Indonesia juga diminta untuk menjaga kesehatan jelang puncak haji (Armuzna). Jemaah juga diminta selalu menggunakan masker, payung, dan makan sehat secara teratur.
"Jemaah harus mematuhi proses keberangkatan dari arofah menuju muzdalifah. Jemaah dilarang jalan kaki dari arofah ke Muzdalifah dan Mina. Semua jemaah akan menggunakan bus," ujar Hasan.
Nantinya, jemaah akan bergerak berdasarkan rombongan syarikah yang sudah dipetakan oleh petugas, begitu juga dalam proses lempar jumrah.
"Jumroh dilakukan dengan rombongan, berkoordinasi dengan syarikah harus sesuai jam/jadwal," katanya.