Hadiri Groundbreaking, Mendes PDT Ungkap Kendala Pembangunan KDMP

Majalengka, IDN Times- Permasalahan lahan masih menjadi kendala program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Hal tersebut dikatakan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto saat menghadiri peletakan batu pertama gerai KDMP Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka, Jumat (19/12/2025).
Dijelaskan Yandri, di beberapa daerah, ditemukan kasus lahan yang diperuntukkan bagi KDMP, ternyata tidak strategis.
"Nah memang yang jadi kendala itu kebanyakan pengadaan lahannya. Lahan itu terkadang tanahnya ada, tapi kurang strategis. Tanahnya ada, ukurannya yang kurang dari luas yang dibutuhkan," jelas Yandri.
1. Di beberapa daerah, lahan KDMP dari masyarakat

Dalam hal pembangunan gerai, kata Yandri, tidak sedikit masyarakat yang suka rela memberikan lahannya. Hal itu seperti yang terjadi di Provinsi Kalimantan Barat.
Di daerah tersebut, kata Menteri, pemdes setempat tidak memiliki tanah bengkok untuk pembangunan KDMP.
"Nah di samping pengadaan lahan dari tanah pemerintah, kami juga menggugah masyarakat untuk menghibahkan atau memberikan tanah. Contoh di Kalimantan Barat, itu di (Kabupaten) Landak," kata dia.
"Karena desanya gak punya tanah bengkok. Ternyata ada masyarakat yang menghibahkan tanahnya untuk dibangun," lanjut dia.
Selain dari masyarakat, Yandri juga menyebutkan ada pihak perusahaan yang menyumbangkan lahan untuk pembangunan gerai.
"Kemudian saya kemarin ke Sulawesi Selatan, gak ada tanah (untuk bangun KDMP). Di situ sangat padat duduknya sampai 14 ribu orang. Gak ada lahannya, ternyata ada perusahaan perumahan yang menghibahkan fasum (fasilitas umum) nya untuk dibangun kopdes," papar dia.
2. Akhir Tahun, 20 ribu KDMP ditargetkan berdiri

Pemerintah sendiri menargetkan akan ada 80 ribu KDMP. Saat ini, pemerintah terus berupaya untuk merealisasikan target tersebut.
"Target kami tetap sesuai dengan perintah Bapak Presiden, 80 ribu. Tapi kan bertahap, artinya tidak sekaligus kami bangun. Di samping persiapan lahannya terus dimatangkan, diversifikasi, diidentifikasi," kata dia.
Untuk tahun ini, ditargetkan akan ada 20 ribu KDMP. Yandri mengklaim target tersebut berpeluang bisa terwujud. "Target kami sampai akhir tahun ini 20 ribu kopdes, yang tentu tersebar di seluruh Indonesia. Nah termasuk Jawa Barat ini alhamdulillah memang sudah lumayan banyak. Sekarang sudah hampir 20 ribu itu sudah mulai pembangunannya," papar dia.
Dengan sudah dibangunnya 20 ribu KDMP pada akhir tahun ini, Yandri menjelaskan, pertengahan tahun depan target 80 ribu diharapkan bisa tercapai.
"Jadi kami targetkan, insyaallah akhir tahun ini memang 20 ribu itu sudah ada. Kemudian di pertengahan tahun 2026 semuanya selesai. Insyaallah," kata dia.
3. Jumlah KDMP yang sudah ada merata di semua provinsi

Disinggung terkait daerah mana yang sudah memiliki KDMP terbanyak, Yandri menegaskan, merata di semua provinsi. Ditegaskan Yandri, pemerintah tidak memfokuskan ke salah satu provinsi.
"Hampir merata sih, merata. Kami tidak fokus ke salah satu provinsi, gak," ungkap dia.
Ditegaskannya, ketika lahan di suatu daerah sudah siap, pembangunan KDMP bisa segera dibangun. "Jadi (daerah) mana yang tanahnya siap. Kalau dananya kan sudah siap. Jadi kami tidak memilih-milih. (Daerah) Mana tanahnya siap, oke, kita running aja," jelas dia.

















