Efisiensi, Pegawai Sekretariat DPRD Jabar WFH Mulai November 2025

- Pegawai Sekretariat DPRD Jabar akan uji coba WFH mulai November 2025 sebagai efisiensi.
- Uji coba dilakukan dengan skema 50-50, di mana 50% pegawai bekerja dari rumah dan sisanya tetap di kantor.
- Sekretariat DPRD sedang menyusun daftar pegawai dan bagian yang akan menjalani WFH, termasuk menyesuaikannya dengan aplikasi K-Mob yang dikelola BKD.
Bandung, IDN Times - Pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat akan melakukan uji coba Work From Home (WFH) pada November 2025. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut efisiensi yang nantinya akan dilakukan Pemprov Jabar pada 2026.
Mekanisme uji coba yang akan diterapkan di DPRD Provinsi Jawa Barat yaitu dengan melakukan WFH 50/50. Artinya, ada 50 persen pegawai yang bekerja dari rumah, sisanya tetap di kantor.
"Rencananya memang kalau untuk pelaksanaan WFH 50 persen atau penuh satu hari itu kan rencana yang diajukan oleh BKD. BKD itu menginfokan kepada seluruh SKPD untuk mengajukan terkait mana yang akan dipilih," ujar Plt Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Jabar, Irma Rahmawati, dikutip Selasa (28/10/2025).
1. Pendataan pegawai yang melakukan WFH tengah dilakukan

Oleh karena itu, Irma memastikan, Sekretariat DPRD kemungkinan besar akan memilih skema 50-50 karena kegiatan kedewanan tidak bisa berhenti total. Sehingga, opsi tersebut dirasakannya sesuai dengan kondisi di kantor legislatif itu.
"Kita kan enggak mungkin fasilitasi dewan terhenti kalau misalkan satu hari tidak bekerja. Jadi kita akan memilih 50-50," jelasnya.
Saat ini, tim Sekretariat DPRD sedang menyusun daftar pegawai dan bagian mana saja yang akan menjalani WFH. Setiap unit kerja diminta melaporkan jumlah personel yang bisa bekerja dari rumah, termasuk menyesuaikannya dengan sistem dalam aplikasi K-Mob yang dikelola BKD.
"Hari ini kami dengan Kasubag TU dan kepala bagian lain sedang menyusun siapa saja yang akan WFH, bagian-bagian mana saja yang akan WFH. Jadi nanti ada laporannya, misalnya bagian TU itu sekian orang," ujar Irma.
2. WFH akan berlaku efektif di 2026

Irma menambahkan, uji coba sistem WFH ini akan dimulai pada November dan Desember 2025. Bila dinilai efektif, penerapan penuh akan dijalankan mulai Januari 2026.
"Kalau informasi dari BKD memang kita mulai percobaan itu di bulan November, Desember. Jadi Januari itu memang sudah efektif kalau memang itu tetap dilaksanakan," katanya.
Meski begitu, Irma menegaskan Sekretariat DPRD tetap harus menyesuaikan pola kerja dengan padatnya kegiatan dewan, terutama menjelang akhir tahun.
"Sekretariat DPRD juga melihat kegiatan dewan. Misalnya menjelang akhir tahun ini sudah mulai menyiapkan KUA PPS 2026, berarti kita ada rapat Banggar, Bamus, itu kan tidak mungkin kita tinggal. Tetap Sekretariat DPRD memfasilitasi kegiatan-kegiatan tersebut, tapi kita melihat efektivitas dan efisiensinya," tutur Irma.
3. Ada ratusan pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD Jabar

Irma menjelaskan, jumlah total pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD Jabar mencapai ratusan orang, terdiri dari ASN, PPPK, dan tenaga non-ASN.
"Kalau ASN-nya itu 133 orang terbagi di empat bagian. Non-ASN yang sudah masuk database BKN itu 152 orang. Kita juga ada PPPK sekitar 17 orang. Outsourcing untuk Kamdal ada 82 orang, kebersihan 77 orang, dan driver sekitar 44 orang," papar Irma.
Kemungkinan, kata dia, tidak semua posisi akan mengikuti sistem WFH, karena beberapa fungsi harus tetap dijalankan di lapangan, seperti para petugas Kamdal yang harus 24 jam menjaga kawasan Gedung DPRD Jawa Barat.
"Termasuk untuk tenaga kebersihan dan keamanan apakah memungkinkan untuk dilakukan WFH ini sedang kami bicarakan. Untuk Kamdal mungkin tetap bekerja seperti biasa karena sudah ada pola shift. Kalau untuk kebersihan juga dilihat dulu seberapa efektif kalau memang dilaksanakan WFH," kata dia.

















