Menurutnya, Itenas Bandung sangat mendorong pembelajaran tatap muka segera digelar. Pasalnya, jika pembelajaran online terus menerus dilakukan, maka kualitas pendidikan akan menurun.
"Kami sangat mendorong sekali proses pembelajaran tatap muka karena kami sadari, kalau pembelajaran online berlama-lama ada penurunan (kualitas) dan itu rasanya sudah disadari," katanya.
Terlebih, lanjut Meilinda, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan tiga menteri lainnya telah menyepakati pembelajaran tatap muka dimulai sejak Januari 2021 lalu.
"Kesepakatan Mendikbud dan tiga menteri lainnya sudah mengizinkan di awal tahun, tapi karena kondisi belum memungkinkan, belum semua sekolah melaksanakan offline," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Meilinda juga memastikan bahwa seluruh tenaga pendidikan dan tenaga non-pendidikan di Itenas Bandung sudah menjalani dua kali penyuntikan vaksinasi COVID-19.
Hal itu pun menjadi salah satu persiapan Itenas Bandung dalam menyambut perkuliahan tatap muka yang rencananya bakal digelar September 2021 mendatang.
"Total 470 tenaga pendidikan dan non pendidikan Itenas Bandung yang sudah menjalani dua kali penyuntikan vaksin. Walaupun ada beberapa yang belum lolos skrining, tapi nantinya (penyuntikan) dilakukan di klinik, kami terus monitor," tandasnya.