Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Demo Pelaku Pariwisata Tolak Kebijakan Larangan Studi Tur Ditunda

IMG-20250721-WA0019.jpg
Aksi pelaku Pariwisata Jabar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • SP3JB menunda aksi demonstrasi besar-besaran menolak larangan studi tur oleh Gubernur Dedi Mulyadi.
  • Pihak SP3JB akan melakukan konsolidasi dengan pengusaha dan pekerja serta mendapat imbauan agar tidak memakai bus dalam aksi demonstrasi.
  • Gubernur Dedi Mulyadi tidak menyebut alasan pembatalan aksi demonstrasi, tetapi tetap teguh terhadap larangan studi tur ke luar provinsi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Serikat Para Pekerja Pariwisata Jabar (SP3JB) menunda aksi demonstrasi secara besar-besaran guna menolak kebijaksan larangan studi tur oleh Gubernur Dedi Mulyadi. Aksi yang harusnya digelar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (25/8/2025) dipastikan ditunda.

Perwakilan SP3JB Herdi Sudardja mengatakan, aksi massa pelaku pariwisata akan tetap dilakukan, hanya saja untuk saat ini ditunda terlebih dahulu hingga nantinya akan ada keputusan yang lebih jelas.

"Bukan, bukan, bukan pembatalan sih tapi penundaa. Surat yang saya pegang itu penundaan, jadi tidak batal aksi," kata Herdi, Senin (25/8/2025).

1. Sudah ada pertemuan dengan Dedi Mulyadi sebelum rencana aksi ini

IMG-20250721-WA0013.jpg
Aksi pelaku Pariwisata Jabar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

SP3JB, kata Herdi, akan terlebih dahulu melakukan konsolidasi dengan para pihak mulai dari pengusaha dan pekerja sendiri. Selain itu, mereka juga mendapatkan imbauan dari aparat agar aksi demonstrasi tidak memakai bus sebab berpotensi melumpuhkan lalu lintas di Kota Bandung.

Dia memastikan, tidak ada intervensi dari pihak manapun terkait penundaan aksi meski sebelumnya sempat bertemu Gubernur Jawa Barat dan telah melakukan dialog terkait larangan studi tur.

"Kami sepakat dengan piknik dibungkus studi tur itu dilarang, kami sepakat. Akan tetap kalau ada siswa sekolah dan orangtua siswa yang memang ingin pilnik, itu kan bisa. Maka itu kami tidak mau ada pelarangan piknik," kata dia.

2. Dedi Mulyadi pun memastikan tidak ada aksi

IMG-20250721-WA0013.jpg
Aksi pelaku Pariwisata Jabar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Informasi tentang aksi demonstrasi yang dibatalkan keluar dari mulut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di laman media sosial miliknya. Ia menyebut aksi yang seharusnya dilaksanakan hari ini dibatalkan.

Namun, Dedi Mulyadi tidak menyebut alasan pembatalan aksi demonstrasi tersebut. Ia malah berterima kasih kepada pekerja pariwisata yang membatalkan aksi.

"Saya mendapatkan informasi bahwa rencana aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan pada hari Senin (25/8/2025) di halaman Gedung Sate dan di depan Gedung DPRD Jabar oleh solidaritas para pekerja pariwisata Jawa Barat dibatalkan," kata Dedi dikutip Senin (25/8/2025).

3. Jangan jadikan siswa-siswi sebagai sumber duit pariwisata

IMG-20250721-WA0017.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sementara itu Dedi sebelumnya juga memastikan akan teguh terhadap pendiriannya tidak akan merevisi Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar Nomor 45/PK.03.03/KESRA, yang mana salah satu poin di dalamnya terdapat larangan studi tur ke luar provinsi.

"Kalau saya tetap pada sikap bahwa studi tur tidak boleh. Andai kata terjadi penurunan jumlah wisatawan, ya jangan jadikan anak sekolah sebagai objek kepariwisataan. Tapi kami benahi manajemen pariwisata, infrastuktur kami benahi, gak boleh ada parkir mahal, parkir liar, tiket berdibel," tuturnya.

Selain itu, wisatawan yang datang ke Jabar sendiri masih didominasi oleh wisatawan dalam provinsi. Kondisi itu menjadi masukan bagi Dedi, di mana ingin segera melakukan pembenahan agar adanya wisatawan dari provinsi lainnya.

"Hari ini kebanyakan dari Jabar dan DKI jadi tantangan bersama mengelola pariwisata dengan baik dan efek kepariwisataan," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us