Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BIJB Kertajati Terbukti Belum Banyak Datangkan Wisatawan Asing

Ilustrasi pesawat di BIJB (IDN Times/Inin Nastain)

Bandung, IDN Times - Kunjungan wisatawan dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka tercatat masih sedikit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat kunjungan wisatawan mancanegara dari 2019-November 2024 baru 9.972 orang.

Bahkan, angka kunjungan ini masih belum mampu melampaui Bandara Husein Sastranegara yang sebelumnya diaktifkan untuk penerbangan komersial dan internasional. Seperti di tahun 2019, angka kunjungan wisatawan mancanegara sudah mencapai 157.833 orang.

1. BIJB kurang menarik bagi wisatawan mancanegara?

Inin Nastain IDN Times/ Suasana BIJB Jumat (20/12/2024)

Menurut Statistisi Ahli Muda BPS Jawa Barat, Ilham Rizky Muharam, salah satu penyebab Bandara BIJB Kertajati masih belum menyamai kunjungan Wisman dari Bandara Husein karena masih sedikitnya rute domestik dan internasional.

Adapun peralihan penuh aktivitas penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati  dilaksanakan mulai 29 Oktober 2023.

"Berdasarkan data yang ada, pada kondisi saat ini di Bandara Kertajati memiliki rute domestik dan internasional yang jauh lebih sedikit dibandingkan Bandara Husein Sastranegara. Hal ini membuat Bandara Kertajati kurang menarik bagi wisatawan," ujar Ilham, dikutip Selasa (21/1/2025).

Dengan masih sedikitnya rute-rute penerbangan internasional, kata dia, Wisman lebih memilih bandara lainnya yang melayani penerbangan yang sudah pasti waktu dan jadwalnya.

"Wisatawan cenderung memilih bandara dengan penerbangan lebih sering untuk fleksibilitas jadwal," ucapnya.

2. Jumlah rute penerbangan kurang banyak

Dok. Pemprov Jabar

Saat ini penerbangan internasional yang dilayani oleh Bandara Kertajati baru terdapat sebanyak dua rute, yaitu rute Kuala Lumpur-Kertajati dengan frekuensi sebanyak empat kali penerbangan dalam satu pekan serta rute Singapura-Kertajati dengan frekuensi penerbangan sebanyak dua kali dalam satu pekan.

"Total pesawat rute internasional yang mendarat di Bandara Kertajati pada tahun 2024 sebanyak 252 pesawat. Sangat berbeda jauh signifikan jika dibandingkan dengan total pesawat rute internasional yang mendarat di Bandara Husein sebelum pandemi yaitu di tahun 2019 mencapai 2.262 pesawat," ungkapnya.

Kemudian, jumlah kunjungan domestik saat Bandara Husein masih melayani penerbangan komersil di tahun 2019, mencapai 9.831 pesawat dengan jumlah penumpang mencapai 840.036 orang.

Jika dibandingkan dengan BIJB Kertajati pada tahun yang sama (2019) hanya mencapai 2.115 pesawat dengan jumlah penumpang sebanyak 230.201 orang. "Bahkan, di tahun 2024, jumlah mencapai 1.441 pesawat dengan jumlah penumpang mencapai 172.037 orang," katanya.

3. Branding Kertajati masih belum baik

Inin Nastain IDN Times/ Petugas bandara Kertajati

Faktor lainnya yang membuat kunjungan wisatawan mancanegara masih kurang yaitu momentum pembukaan BIJB Kertajati yang cukup berdekatan dengan masa Pandemi COVID-19. Hal itu menjadi salah satu penghambat dari branding bandara ini.

"Bandara Kertajati pertama kali beroperasi pada (bulan) Mei 2018 namun momentum pembukaan ini harus terhalang perkembangannya oleh Pandemi COVID-19. Penutupan layanan internasional di Kertajati akibat pandemi dan belum pulihnya operasional penerbangan (juga) menjadi penghambat," kata Ilham.

Sedangkan pada saat Bandara Husein masih beroperasi, lanjut dia, bandara tersebut sudah memiliki branding yang cukup kuat sebagai gerbang patiwisata Jawa Barat dengan Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi.

"Sementara BIJB (Kertajati) belum membangun citra yang sama. BIJB Kertajati terletak sekitar 68 KM dari Bandung, kota utama di Jawa Barat, sementara Bandara Husein Sastranegara berada di dalam Kota Bandung," ucapnya.

Ditambah, keterbatasan transportasi umum untuk mengakses Bandara BIJB Kertajati, menurutnya juga membuat perjalanan lebih rumit bagi pengguna. Bahkan di saat tertentu karena harus bersinggungan dengan rekayasa lalu lintas.

"Jalur tol menuju BIJB kerap harus bersinggungan dengan rekayasa lalu lintas pada momentum-momentum libur panjang (Idul Fitri dan Natal), sehingga pada momentum-momentum yang seharusnya menjadi saat penumpang yang menggunakan Bandara Kertajati naik signifikan tidaklah terjadi," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us