Bersha, Mouthpiece Lokal Sukses Jajal Panggung Jazz Internasional

Bandung, IDN Times - Kreatifivitas pemusik di Bandung tidak hanya dalam menghadirkan karya musik yang bagus. Banyak juga pemusik yang berhasil alat musik untuk digunakan baik di dalam dan luar negeri.
Keberhasilan ini yang diraih Prasetya Novriatama sebagai pemain Saxophone. Sudah tampil di berbagai tempat dan membawakan banyak lagu, dia sekarang justru mampu memproduksi Mouthpiece sendiri. Mouthpiece adalah bagian berbentuk corong yang terdapat pada neck saxophone yang menyalurkan udara dari mulut ke dalam body saxophone.
Ia menjelaskan, Mouthpiece merupakan bagian penting dalam tubuh saxophone. Meskipun bentuknya kecil, ia bertugas menyaringkan suara hingga bisa terbentuk sebuah alunan sesuai dengan karakteristik si peniupnya masing-masing.
"Padahal biasanya, komponen ini dahulu bisa didapat secara impor," kata dia melalui siaran pers diterima IDN Times, Jumat (14/2/2025).
1. Berawal dari membuka jasa servis

Bagi Pras, Saxophone dan dirinya tak bisa dipisahkan. Keduanya saling menghidupi. Pria kelahiran Bekasi 21 November 1994 ini termasuk ulet. Dirinya mampu mengulik bagian dari Saxophone tersebut hingga mampu menemukan cara tersendiri untuk memproduksinya.
“Awalnya saya iseng buka jasa servis Mouthpiece Saxophone, udah banyak banget yang saya perbaiki,” ungkap dia.
Memasuki masa pandemi, menjadi momentum ide bisnisnya terus berkembang. Ia merasa kemampuannya menjadi sia-sia jika hanya digunakan untuk service saja. Hingga akhirnya ia bertemu dengan sesama Saxophonist, yakni Yudha Rahadyan, dan sepakat memproduksi sendiri mouthpiece dengan jenama Bersha.
Dari kolaborasi keduanya, lahirlah mouthpiece Bersha Romantic yang menjadi cikal bakal sembilan series lainnya dari Bersha.
“Sekarang sudah ada 10 series, produk pertama itu dijual Rp850.000 per pcs,” ungkapnya.
2. Sudah banyak dipesan musisi luar negeri

Pras menjelaskan, sudah banyak musisi lokal yang kepincut dengan karakteristik Mouthpiece buatannya. Selain itu, dari segi harga pun ia mematoknya jauh di bawah harga Mouthpiece serupa buatan luar negeri.
“Harga baru untuk Bersha termahal itu Rp3.300.000, itu jauh di bawah harga second Mouthpiece serupa buatan luar negeri,” jelasnya.
Selain sukses menjual ke Saxophonist dalam negeri, ia juga mengaku sudah banyak pesanan dari Australia, Rusia, Jepang, UK, Singapura dan Malaysia.
“Sudah banyak yang DM [Direct Message] ke sosial media pesan Bersha, kita kirim dari sini,” ungkapnya.
3. Produksi untuk tiga jenis Saxophone

Ia mengklaim, produknya ini tidak kalah berkualitas dengan produk Mouthpiece lain yang mayoritas berasal dari luar negeri. Produknya ini sudah melalui rangkaian uji coba panjang hingga menyesuaikan dengan karakteristik sang pengguna.
“Trial error-nya itu udah ratusan Mouthpiece hingga kita berani menjual ke pengguna,” ungkapny.
Setiap bulannya, ia mampu menjual puluhan Mouthpiece Bersha. Yang terbanyak itu hingga mencapai 30 Mouthpiece per bulan. Saat ini, ia sudah mampu memproduksi Mouthpiece untuk tiga jenis Saxophone, yakni Soprano Saxophone, Alto Saxophone hingga Tenor Saxophone.
Pras optimistis, dengan semakin banyaknya pecinta Saxophone, produknya ini akan terus berkembang dengan aneka inovasi yang sedang ia persiapkan bersama rekannya.