Bandung, IDN Times - Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam kelautan yang sangat melimpah, seperti halnya rumput laut. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), merujuk data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), volume produksi rumput laut di NTT hingga tahun 2020 mencapai lebih dari 2,1 juta ton atau sekitar 22,45% dari total produksi rumput laut di Indonesia.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, usaha budidaya rumput laut menjadi mata pencaharian utama bagi mayoritas masyarakat pesisir NTT. Berdasarkan Survei Komoditas Perikanan Potensi Rumput Laut 2021 (SKPP-RL21), ada lebih dari 10 ribu rumah tangga di Provinsi NTT menjalani usaha budi daya rumput laut.
CEO Logice Indonesia, Dwi Andika Irawan mengatakan, potensi kelautan tersebut sangatlah besar sehingga membutuhkan unit pendukung yang komprehensif dalam memastikan kesegaran rumput laut agar terus terjaga.
"Diperlukan solusi digital yang bisa melacak, memonitor, mengelola pengiriman, penyimpanan, serta pemproses komoditas yang menyeluruh," kata Andika dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/8/2023).