Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250923-WA0055.jpg
Kadiskominfo Provinsi Jabar, Adi Komar (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • Pemprov Jabar membuat aplikasi NyariGawe untuk mengatasi membludaknya pencari kerja dalam job fair di setiap kabupaten dan kota.

  • Aplikasi ini memungkinkan pencari kerja untuk mendaftar langsung ke perusahaan yang membuka lowongan, dengan input data pribadi dan keterangan lainnya.

  • Adi, dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, menyatakan bahwa aplikasi NyariGawe akan dikelola langsung oleh UPTD di bawah Diskominfo Provinsi Jabar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Membludaknya pencari kerja dalam setiap kegiatan job fair di setiap kabupaten dan kota turut menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sebagai solusi menangani persoalan ini pemprov berencana menghadirkan aplikasi khusus pencari kerja.

Aplikasi ini bernam NyariGawe yang kini masih dipersiapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat. Masyarakat nantinya bisa daftar langsung Ke perusahaan yang membuka lowongan di aplikasi tersebut.

"Aplikasi Diskominfo ini mobile base berbasis handphone tujuannya kemudahan, dan kami melakukan digitalisasi. NyariGawe akan diluncurkan platform ini bisa diunduh dan digunakan secara langsung masyarakat," ujar Adi dalam kegiatan PerssTalk di Gedung Sate, dikutip Rabu (24/9/2025).

1. NyariGawe merupakan aplikasi pengembangan dari yang sudah ada

Ilustrasi lowongan kerja (freepik.com/vector4stock)

Para pencari kerja nantinya tinggal menginput data pribadi serta beberapa keterangan lainnya, setelah itu akan langsung dihubungkan dengan perusahaan yang membuka lowongan dengan spesifikasi masing-masing.

"Warga nantinya bisa menginput data pribadi akan disimpan dan nanti akan dipertemukan secara sistem dengan lowongan kerja dari perusahaan. Datanya kini ada beberapa yang sudah masuk Disnakertrans," jelas Adi.

Aplikasi NyariGawe, Adi mengklaim, merupakan pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya. Dimana nantinya perusahaan sendiri akan lebih mudah dalam mencari SDM yang dibutuhkan.

"Aplikasi ini pengembangan dari yang sudah ada nah target kita jadi kita tata kelola dan manajemen, kami ingin membuat aplikasi terbuka. Pemprov Jabar ada beberapa aplikasi OPD yang bisa dimarger dan kami bisa memilah mana yang di shut down," katanya.

2. Warga dan perusahaan bisa langsung akan dipertemukan

ilustrasi mencari pekerjaan di website lowongan kerja (pexels.com/TREEDEO.ST)

Lebih lanjut, Adi menyampaikan, aplikasi NyariGawe ini akan dikelola langsung oleh UPTD di bawah Diskominfo Provinsi Jabar. Adapun untuk soal pengawasan nantinya juga akan dilakukan dengan baik, artinya tidak hanya menyediakan, namun pengawasan langsung dilakukan.

"Jadi pengawasan juga dilakukan dan saat ini kami akan bertahap mengikuti dashboard aplikasi yang sudah ada. Konsennya aplikasi NyariGawe agar masyarakat dan perusahaan langsung mengakses," kata dia.

Sebenarnya, Pemprov Jabar sudah memiliki layanan pencari kerja Gerai Layanan Informasi Ketenagakerjaan (GLIK) yang ditangani langsung oleh Disnakertrans Provinsi Jabar. Namun masih berbasis daring melalui laman, bukan aplikasi handphone.

"Dalam layana GLIK ini sudah ada pencari kerja 100 ribu. Lowongan kerja ada 8.000. Membuka transparansi untuk perusahaan agar mencari kerja," kata Kabid Hubungan Industrial Disnakertrans Jabar, Firman Desa.

3. Sekda Jabar tidak mempermasalahkan ada dua aplikasi layanan pencari kerja

ilustrasi mencari pekerjaan di website lowongan kerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Sementara, Sekda Provinsi Jabar, Herman Suryatman memastikan dengan adanya dua layanan pencari kerja ini nantinya akan turut mempermudah warga mendapatkan lowongan pekerjaan. Menurutnya tidak masalah ada dua layanan baik dari laman dan aplikasi langsung.

"Semua lowongan ada, bukan hanya industri tapi ada Indomaret dan Alfamart mereka juga akan menginfokan lowongan kerjanya di layanan ini. GLIK itu dari laman kalau NyariGawe dari aplikasi dua-duanya tetap digunakan untuk mencari lowongan kerja," ucap Herman.

Pemprov Jabar juga akan menjemput bola langsung ke perusahaan untuk menginformasikan lowongan kerjanya di dua layanan tersebut.

"Kami beri surat dan jemput untuk membuka lowongan kerja ke pemerintah, harus dibuka. Jangan diumpetin karena bisa dijerat itu melanggar hukum. Kita bekerja sama dengan pihak Polda Jabar," kata dia.

Editorial Team