117 Warga Kabandungan Diduga Keracunan Makanan Usai Hadiri Syukuran

- Ratusan warga mengalami keracunan massal setelah syukuran empat bulanan
- 117 orang terkena, 33 perlu perawatan lanjutan, diduga karena makanan dari acara syukuran
- Sampel makanan dan muntahan korban diuji lab untuk memastikan penyebab pasti keracunan
Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Ratusan warga Kampung Tugu, RT 03/02 Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, diduga mengalami keracunan massal setelah menghadiri acara syukuran empat bulanan pada Jumat malam (22/8/2025).
Gejala mulai dirasakan warga sekitar pukul 23.00 WIB, tak lama usai menyantap hidangan. Puluhan orang mengeluhkan mual, muntah, pusing, hingga diare. Situasi semakin ramai pada Sabtu pagi (23/8/2025) ketika jumlah warga yang mengalami keluhan terus bertambah.
1. Ratusan orang jadi korban, 33 perlu perawatan lanjutan

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara Adiwiguna, menyebutkan jumlah korban sementara mencapai 117 orang.
"Seluruh korban sudah ditangani di Pos Kesehatan Puskesmas Kabandungan. Dari jumlah itu, ada 33 orang yang harus menjalani perawatan lebih lanjut. Namun, tidak ada korban jiwa dan tidak ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit," jelas Agung kepada IDN Times, Sabtu (23/8/2025).
2. Makanan dari acara syukuran jadi dugaan sumber keracunan

Menurut Agung, acara syukuran berlangsung di rumah salah satu warga bernama Ira sekitar pukul 20.00 WIB. Menu yang disajikan berupa ayam bakar, nasi, sambal, lalapan, sop buah, kue bolu, hingga aneka hidangan lain.
"Pagi harinya, sekitar pukul 08.30 WIB, warga yang sakit mulai dibawa ke Puskesmas Kabandungan. Hingga pukul 14.30 WIB tercatat 21 orang yang ditangani, dan jumlah itu terus bertambah hingga mencapai 117 orang," ungkapnya.
3. Sampel makanan dan muntahan korban diuji lab

BPBD bersama petugas kesehatan sudah mengambil sejumlah sampel makanan serta muntahan korban untuk diteliti.
"Kami masih menunggu hasil uji laboratorium guna memastikan penyebab pasti keracunan," tutur Agung.