Jadi Klaster Terbesar, Warga di Sekitar Secapa AD Tolak Tes COVID-19

Warga gak mau diisolasi karena nanti gak bisa kerja

Bandung, IDN Times - Klaster baru penyebaran virus corona atau COVID-19 di lingkungan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Jalan Hegarmanah, menjadi perhatian Pemerintah Kota Bandung.

Pemerintah Kota Bandung akan terus berupaya melakukan pemeriksaan dan penelusuran kepada masyarakat di lingkungan Secapa AD untuk bisa menjalani rapid test atau swab. Sebab, hingga saat ini, masih banyak warga di lingkungan Secapa AD menolak untuk diperiksa dan dites swab.

1. Baru 28 warga di sekitar Secapa AD yang berhasil di periksa kesehatannya

Jadi Klaster Terbesar, Warga di Sekitar Secapa AD Tolak Tes COVID-19Ilustrasi petugas medis melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19. (IDN Times/Herka Yanis)

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Pemerintah Kota Bandung baru berhasil memeriksa sebanyak 28 warga yang tinggal di lingkungan Secapa AD di Jalan Hegarmanah. 

"Kemarin, kami baru berhasil memeriksa 28 orang. Kebanyakan, masih menolak," kata Oded di Balaikota Bandung, Sabtu(11/7/2020). 

2. Warga yang menolak diperiksa karena takut diisolasi dan nantinya tidak bisa bekerja

Jadi Klaster Terbesar, Warga di Sekitar Secapa AD Tolak Tes COVID-19IDN Times/Yogi Pasha

Oded menyebutkan, warga di lingkungan Secapa AD yang menolak diperiksa COVID-19 ini memiliki alasan yang cukup sederhana dan unik. Menurut Oded, sebagian besar masyarakat yang menolak itu karena takut diisolasi dan nantinya mereka tidak bisa bekerja.

"Mereka pada menolak dengan alasannya sederhana. Gak mau di-swab karena nanti kalau diisolasi kami (warga) tidak bisa bekerja," ujar Oded. 

3. Pemkot akan terus upayakan pemeriksaan warga di sekitar Secapa AD

Jadi Klaster Terbesar, Warga di Sekitar Secapa AD Tolak Tes COVID-19Sejumlah warga mengikuti rapid test yang digelar BIN di Balai Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Oded menyebutkan, Pemerintah Kota Bandung akan terus berupaya melakukan pemerisaan terhadap warga di lingkungan Secapa AD. Meskipun, sebagian besar warga di sana menolak untuk dilakukan pemeriksaan.

"Saya sudah minta kepada aparat kewilayahan agar secara masif membujuk warga untuk lebih menyadari betapa pentingnya swab ini. Kami akan terus lakukan kepada masyarakat walaupun ini cukup sulit," kata Oded.

4. Pemkot segera terapkan PSBM di lingkungan Secapa AD

Jadi Klaster Terbesar, Warga di Sekitar Secapa AD Tolak Tes COVID-19IDN Times/Yogi Pasha

Oded menyebutkan, munculnya kasus positif COVID-19 yang menginfeksi 1.262 siswa calon perwira di Pusat Pendidikan Secapa AD Jalan Hegarmanah itu membuat Pemkot Bandung segera menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial berskala Mikro (PSBM) di kawasan tersebut. 

"Insyaallah secepatnya diberlakukan. Saya sudah diskusi dengan Pak Wakil dan Sekda soal ini. Insyaallah segera," ujar Oded.

5. Secapa AD di Kota Bandung jadi klaster terbesar setelah 1.262 orang positif COVID-19

Jadi Klaster Terbesar, Warga di Sekitar Secapa AD Tolak Tes COVID-19IDN Times/istimewa

Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Jalan Hegarmanah, Kota Bandug dinyatakan sebagai klaster penyebaran virus corona (COVID-19) terbesar di Indonesia. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, ada 1.262 orang terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19. Kasus tersebut telah terkonfirmasi setelah dilakukan penyelidikan epidemologi sejak 29 Juni 2020 lalu.

Siswa yang dinyatakan positif tersebut tidak semuanya memiliki gejala, sebagian juga ada yang Orang Tanpa Gejala (OTG). Kemudian, saat ini seluruh siswa yang dinyatakan positif telah melakukan karantina di rumah sakit naungan TNI dan di barak Secapa AD.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya