Ngadu Nyali di Lintasan KA Jadi Tradisi Ngabuburit Warga Sukabumi

#RamadanMasaKini Jadi arena bermain hingga pasar dadakan

Sukabumi, IDN Times, - Tidak ada batasan bagi siapapun untuk bisa mendapatkan kesenangan. Meski hal itu diraih dengan cara yang cukup terbilang berbahaya bagi keselamatan.

Seperti yang dilakukan warga di wilayah utara Kabupaten Sukabumi. Setiap tahunnya di bulan ramadhan, mereka memiliki cara tersendiri dalam menjalankan tradisi ngabuburit untuk menunggu datangnya waktu berbuka puasa.

Yakni berkumpul di sepanjang rel kereta api perlintasan Sukabumi-Bogor. Tidak ada hal menarik dari tradisi tersebut, bahkan cenderung monoton karena di lokasi itu mereka hanya sekedar nongkrong dan mengobrol saja. Sesaat azdan akan berkumandang, mereka pun membubarkan diri.

1. Jadi tradisi sejak puluhan tahun lalu

Ngadu Nyali di Lintasan KA Jadi Tradisi Ngabuburit Warga SukabumiIDN Times/Toni Kamajaya

Meski berlangsung sederhana, namun ngabuburit ala warga Kabupaten Sukabumi ini nyatanya telah menjadi tradisi sejak puluhan tahun silam. Terlebih lagi, kegiatan tahunan tersebut menjadi kebiasaan warga turun temurun. Kini jumlah warga yang turut menjalankannya bukan hanya bertambah banyak saja setiap tahunnya, tetapi lokasi ngabuburit di sepanjang lintasan kereta api itu pun kian meluas.

"Sejak kecil saya sering diajak orangtua untuk ngabuburit di jalan kereta. Sekarang, giliran saya membawa anak untuk menikmati tradisi ini," ungkap Dadang Supendi (34) warga Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak.

2. Kerumunan warga sejauh lebih dari 3 Km

Ngadu Nyali di Lintasan KA Jadi Tradisi Ngabuburit Warga Sukabumiantarafoto.com

Menurut sejumlah warga setiap tahunnya jumlah kerumunan warga yang menjalankan aksi ngabuburit di sepanjang lintasan kereta api ini dirasakan terus bertambah banyak. Umumnya mereka berasal dari kalangan remaja, ibu rumah tangga dan anak-anak.

"Diperkirakan bisa sejauh lebih dari 3 Km, tentunya dengan posisi berkelompok di beberapa titik atau lokasi, mulai dari sekitar stasiun Cisaat hingga memasuki kawasan stasiun Cibadak," ungkap Boy Surya, 25, warga Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak.

Perkiraan tersebut diketahui Boy berdasarkan pengalamannya yang pernah menyisir lintasan kereta sepulang dari bekerja saat momen ngabuburit beberapa tahun silam. Dari sekian banyak lokasi ngabuburit yang ada di sepanjang jalur kereta api, lintasan di Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak atau lebih dikenal dengan lintasan Segong merupakan lokasi yang paling ramai dikunjungi warga.

3. Jadi arena bermain sekaligus pasar dadakan

Ngadu Nyali di Lintasan KA Jadi Tradisi Ngabuburit Warga Sukabumikereta-api.info

Setiap harinya aktifitas ngabuburit di sepanjang jalan kereta api ini tersebut biasanya sudah mulai berlangsung sejak pukul 15.30 WIB dan berakhir sekira pukul 17.30 WIB. Dalam waktu singkat, lintasan untuk armada trasportasi massal itu pun langsung berubah seperti layaknya pusat keramaian di tengah kota.

Suasana di sore hari pun kian terasa meriah, ketika para penjual makanan, pakaian hingga maninan anak-anak turut berkumpul sambil menjajakan barangan dagangannya. "Lumayan untuk sekedar cuci mata, siapa tau ketemu jodoh juga. Lebih penting lagi di lokasi saya bisa sambil berbelanja kuliner untuk berbuka puasa," jelas Anggi Wijaya, warga Cibadak lainnya.

4. Santai namun tetap harus waspada

Ngadu Nyali di Lintasan KA Jadi Tradisi Ngabuburit Warga SukabumiIDN Times/Toni Kamajaya

Kesan yang akan dirasakan oleh siapapun saat ngabuburit di sepanjang lintasan kereta api ini adalah nuansa keakraban serta rasa nyaman. Area persawahan atau kebun yang menghampar di setiap pinggiran rel kereta sangat cocok untuk bersantai menunggu datangnya adzan magrib.

Meski demikian, dibutuhkan nyali dan kewaspadaan jika ingin ngabuburit di lokasi tersebut. Pasalnya di waktu yang bersamaan saat berlangsungnya ngabuburit, Kerata Api jurusan Sukabumi-Bogor akan melintas dari arah Bogor menuju Kota Sukabumi, tepatnya setiap pukul 16.00 WIB.

"Tidak sedikit warga yang lupa diwaktu tertentu akan ada kereta api yang melintas secara rutin. Sebaiknya jangan sampai terlampau santai sehingga lupa akan jadual rutin kereta apai. Ini sangat berbahaya sekali," tutur Anggi. Saat kereta api melintas, warga maupun para pedagang terpaksa harus menyingkir tersebih dahulu.

Baca Juga: Sepi Penumpang, BIJB Malah Jadi Lokasi Favorit Ngabuburit Warga 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya