Rencana Demo Batal, Ojek Online Tunggu Perwal Pemkot Bandung

Pelonggaran aturan mulai dilakukan usai PPKM Darurat

Bandung, IDN Times - Rencana pengemudi motor dan mobil online untuk melakukan konvoi dan aksi keliling Kota Bandung batal digelar. Keinginan mereka agar tidak ada penyekatan jalan sudah dikabulkan di mana kendaraan sudah bisa melintas dengan tenang tanpa ada penutupan jalan.

Ketua komunitas ojek online Warriors of spartan (WOS) Muji Supri Yanto mengatakan, rencana konvoi tersebut batal setelah pihaknya bersama komunitas ojek online (ojol) lain menggelar audiensi bersama Polrestabes Bandung dan Dinas Perhubungan (Dishub) kemarin.

"Alhamdulillah sudah ada titik temunya, jadi permasalahan dari PPKM itu intinya ojol ingin bebas, jadi khusus buat ojol dibuka (penyekatan) dengan syarat memperlihatkan aplikasi. Kalau lagi narik dipersilakan, kalau enggak, tidak bisa lewat, seperti di Jakarta," ujar Muji saat dihubungi wartawan, Rabu (21/7/2021).

1. Menanti aturan resmi dari Walkot Bandung

Rencana Demo Batal, Ojek Online Tunggu Perwal Pemkot BandungDok.IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Achmad Ilyas Prayogi, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transportasi Darat Jabar (F-SPTD) mengaku sudah mengimbau kepada seluruh anggotanya untuk tidak ikut turun ke jalan melakukan aksi. Saat ini pihak yang berencana demonstrasi ada dua kubu. Namun untuk FSPTD sudah diminta tidak dulu turun ke jalan sebelum peratuan resmi dari Pemkot Bandung dikeluarkan.

"Ini ada dua kubu, kemarin yang di Pendopo (Rumah Dinas Wali Kota Bandung) itu semua elemen masyarakat. Kalau Ojol sendiri saya selaku ketua Umum mengimbau kepada rekan-rekan untuk tidak melakukan aksi demo, konvoi atau apapun," ujar Achmad.

2. Ingin melakukan koordinasi dengan Gubernur Jabar

Rencana Demo Batal, Ojek Online Tunggu Perwal Pemkot BandungANTARA/Chairul Rohman

Dia menuturkan, pihaknya sudah menggelar audiensi dengan Dishub Jabar dan rencananya pada Rabu 21 Juli 2021. Achmad bersama anggotanya berencana menggelar audiensi dengan Gubernur Jawa Barat. 

"Besok kita akan audiensi lagi dengan Gubernur Jawa Barat. Ojol itu masuk sektor Kritikal tapi pada pelaksanaannya aturan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Kami kesulitan mengantarkan pesanan, tadinya jarak hanya empat kilometer jadi delapan kilometer karena harus berputar-putar mencari lokasi. Nah, ini yang membuat teman-teman ojol kurang setuju," katanya.

3. Harus ada kemudahan untuk ojol karena bisa membantu masyarakat selama PPKM

Rencana Demo Batal, Ojek Online Tunggu Perwal Pemkot BandungIlustarsi Ojek Online (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia menilai, di masa penerapan PPKM darurat ini peran ojol sangat penting karena ikut membantu mobilitas masyarakat. Sebab, saat masyarakat dilarang ke luar rumah, ojol yang bertugas melayani. 

"Justru kalau misalnya pemerintah ingin PPKM ini berhasil, ya bagian-bagiannya harus bertugas dengan baik. Kan selama PPKM ini harus ada yang melayani mengantarkan ke sana ke sini, kita yang melayani," ucapnya. 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya