Jaswita dan BJB Siap Bangun Hotel Berkelas di Dekat Bandara Kertajati

Kawasan ini akan menjadi metropolitan baru di Jabar

Bandung, IDN Times - PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar bekerj sama dengan PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) serta PT Bank Pembangunan Daerah Jabar dan Banten (BJB) untuk membangun hotel bintang tiga, bintang lima, dan fasilitas MICE di kawasan Bandar Udara Internasional Kertajati, Kabupaten Majalengka. Penandatanganan kerja sama dilakukan dalam event West Java Investment Summit 2020.

"Ketiga perusahaan berkomitmen untuk membangun sarana pendukung bandara yaitu hotel bintang tiga, dengan nilai investasi sebesar Rp661,9 miliar," ujar Direktur Utama PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) Deni Nurdyana Hadimin melalui siaran pers, Selasa (17/11/2020).

1. Mendukung industri kepariwisataan di sekitar BIJB Kertajati

Jaswita dan BJB Siap Bangun Hotel Berkelas di Dekat Bandara KertajatiDok.IDN Times/Hardiansyah

Deni menuturkan, penandatanganan kerja sama ini merupakan salah satu komitmen untuk turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, khususnya yang terkait dengan industri kepariwisataan di Jawa Barat.

“Pembangunan hotel bintang tiga di kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat sudah menjadi komitmen Jaswita Jabar sejak lama, dan penandatanganan kerjasamanya dengan BIJB," kata Deni melalui siaran pers, Selasa (17/11/2020).

Dalam kerja sama ini, BIJB akan menyediakan peruntukan lahan untuk hotel bintang tiga, bintang lima dan fasilitas MICE yang akan dibangun. Sementara Jaswita Jabar menjadi pelaksana pembangunan, dengan dukungan pembiayaan dari Bank Jabar Banten (BJB) serta investor swasta.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bakal Terapkan Konsep Millennial di Kawasan Rebana

2. BIJB masuk dalam pengembangan kawasan Rebana

Jaswita dan BJB Siap Bangun Hotel Berkelas di Dekat Bandara KertajatiANTARA JABAR/M Agung Rajasa

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat tengah mengembangkan kawasan Rebana Metropolitan. Di dalam kawasan ini terdapat banyak proyek strategis salah satunya BIJB Kertajati.

Emil menuturkan, salah satu kawasan yang akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Jawa Barat (Jabar) adalah Rebana Metropolitan. Kawasan ini nantinya akan mirip dengan Bodebek dan Bandung Raya yang sudah lebih dulu menjadi daerah metropolitian. Namun, kawasan ini akan ditatap lebih rapi, berbeda dengan dua metropolitan sebelumnya.

"Rebana ini akan dibuat lebih suistanable. Akan ada 13 kota baru di sana, salah satunya adalah Subang Smart Metropoitan, dan Grand Rebana City," ujar Emil, Senin (16/12/2020).

Dengan konsep "Smart and Sustainable City", Subang Smartpolitan akan menawarkan alokasi lahan untuk industri, komersial, hunian, area hijau, hingga fasilitas publik di area seluas 2.717 hektare.

Rebana Metropolitan ini merupakan wilayah utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon. Penduduk di kawasan Rebana Metropolitan saat ini berjumlah 9,28 juta atau sekitar 18,82 persen dari total 49,3 juta jiwa penduduk Jabar per 2019.

Baca Juga: Patimban Direncanakan Jadi Kota Tersendiri untuk Kawasan Rebana

3. Patimban dan Kertajati akan jadi pusat konektivitas perekonomian

Jaswita dan BJB Siap Bangun Hotel Berkelas di Dekat Bandara KertajatiMenhub Budi Karya tinjau Pelabuhan Patimban (Dok. Kemenhub)

Emil menuturkan, sebagai jantung pertumbuhan kawasan ini, ada Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang dan Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka yang berfungsi sebagai pusat konektivitas dan logistik.

"Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan," ujar Emil.

Integrasi yakni mewujudkan sinergi pengembangan kawasan melalui integrasi rantai logistik industri besar-menengah-kecil dan peningkatan konektivitas kawasan untuk integrasi hub logistik-kawasan industri-kawasan perkotaan-kawasan perdesaan.

Inovasi yakni mewujudkan pengembangan kawasan yang bertumpu pada inovasi teknologi, ekonomi kreatif, serta kewirausahaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) inovatif untuk menyongsong industri masa depan 4.0.

Adapun saat ini, dukungan infrastruktur yang sudah ada di kawasan Rebana Metropolitan antara lain jalan nasional, Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Palimanan-Kanci (Palikanci), rel Cikampek-Cirebon, Pelabuhan Balongan, Cirebon, dan Patimban (Tahap I), BIJB Kertajati, serta terminal Subang, Indramayu, dan Cirebon. Kebutuhan energi juga tersedia, antara lain lewat dam di Cipancuh, Jatigede, dan Setupatok, kilang minyak Balongan, geothermal di Ciremai, hydro power Jatigede, hingga PLTU di Indramayu.

Untuk mendukung pengembangan Rebana Metropolitan ini, berbagai proyek infrastruktur pun tengah dan direncanakan dibangun, antara lain Pelabuhan Patimban Tahap II, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), tol akses Patimban, tol Kertajati, reaktivasi rel Rancaekek-Kertajati, LRT Cirebon Raya-Kertajati, hingga SPAM Jatigede dan TPPAS Cirebon Raya.

Baca Juga: Pandemik COVID-19 Tak Menyurutkan Minat Investasi ke Jawa Barat

Baca Juga: Ridwan Kamil Tawarkan Investor Bangun Kawasan Rebana Metropolitan 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya