Jabar Klaim Berhasil Tekan Angka COVID-19, Zona Merah Hanya Kota Bogor

Sebelumnya ada 8 daerah di Jabar masuk zona merah COVID-19

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim berhasil menekan wilayah penularan virus corona di daerah. Kondisi ini lebih baik dibandingkan pekan sebelumnya ada delapan daerah yang masuk dalam zona merah.

Berdasarkan laporan minggungan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan, peta zonasi COVID-19 di Jawa Barat hanya tersisa satu daerah yakni Kota Bogor. 

Menurut Ridwan Kamil, saat ini Wali Kota Bogor, Bima Arya tengah melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran kasus sehingga Bogor bisa keluar dari zona merah COVID-19. 

"Untuk Karawang yang sebelumnya selalu ada di zona merah sekarang sudah tidak lagi," ujar Emil dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi, Senin (8/2/2021).

1. Tingkat kedisplinan penggunaan masker dan jaga jarak masih baik

Jabar Klaim Berhasil Tekan Angka COVID-19, Zona Merah Hanya Kota Bogormindthegap.today

Di sisi lain, untuk tingkat kedisplinan penggunaan masker di Jabar naik menjadi 85,4 persen. Sedangkan kedisiplinan masyarakat menjaga jarak ketika berada di luar rumah menjadi 83,8 persen.

Tingkat kepatuhan penggunaan masker paling baik ada di Kabupaten Bandung. Daerah yang paling tidak patuh adalah Kabupaten Bandung.

Kemudian untuk kepatuhan jaga jarak Kabupaten Bandung pun masih paling baik. Sementara yang kurang patuh dalam menjaga jarak ada di Kabupaten Garut.

2. Keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit semakin turun

Jabar Klaim Berhasil Tekan Angka COVID-19, Zona Merah Hanya Kota BogorIlustrasi. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Satu berita baik lainnya, lanjut Emil, tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit sekarang tinggal 63 persen. Di mana sebelumnya tingkat keterisian sempat menyentuh angka 80 persen.

"Ini menandakan orang yang sakit COVID-19 secara nyata di Jabar itu menurun," paparnya.

3. Rilis data pasien COVID-19 oleh Kemenkes masih lambat

Jabar Klaim Berhasil Tekan Angka COVID-19, Zona Merah Hanya Kota BogorIlustrasi seorang pasien COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica

Emil pun menyinggung kembali penggunaan data oleh Kementerian Kesehatan dalam rilis yang dilakukan setiap hari. Menurutnya, data yang disampaikan tidak tepat karena penggunaan masih memakai data lama.

Dia mencontohkan, beberapa hari kemarin ada rilis di mana penambahan kasus di Jabar per hari mencapai 3.000. Namun, Emil menyebut bahwa 2.000-an kasus tersebut merupakan data lama yang baru dipublikasikan Kemenkes.

"Janji dari kemenkes pertengahan februari perbedaan data ini akan selesai, Sehingga yang dilaporkan adalah benar-benar kasus harian dari laboratorium," pungkasnya.

Baca Juga: Tekan Kasus Corona, 27 Daerah di Jabar Siap Jalankan PPKM Skala Mikro

Baca Juga: PPKM Berakhir Besok, Pemkot Bandung Belum Bikin Rencana Lanjutan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya