Cerita dari Masjid Baitul Mutaqien, Dua Tahun Operasikan ATM Beras

Kegiatan ini sangat membantu warga yang membutuhkan

Bandung, IDN Times - Masjid memang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, tak melalu urusan ibadah jemaahnya. Seperti yang dilakukan Dewan Kemakmuran Masjidn (DKM) Masjid Besar Baitul Mutaqien, Antapani, Kota Bandung.

Para pengurus di masjid ini telah meluncurkan program inovatif dengan mengoperasikan ATM Beras selama dua tahun terakhir. Program ini didukung oleh hibah pertama dari BMT BRI yang memungkinkan masjid untuk menyediakan bantuan beras kepada warga yang membutuhkan.

“Sejak diluncurkan, program ATM Beras ini telah memberikan bantuan kepada lebih dari 30 orang setiap minggunya. Setiap orang menerima bantuan sebanyak 3 liter beras, sehingga dalam satu bulan, kurang lebih 10 kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ucap Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baitul Mutaqien, Supramono melalui siaran pers dikutip, Selasa (2/4/2024).

1. Rajin berikan pelayanan pada masyarakat melalui dakwah

Cerita dari Masjid Baitul Mutaqien, Dua Tahun Operasikan ATM BerasDok. Humas Pemkot Bandung

Selain menyediakan bantuan pangan, kata Dia, Masjid Besar Baitul Mutaqien juga aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui kegiatan dakwah dan sosial lainnya.

Supramono berterima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung karena Masjid Besar Baitul Mutaqien yang telah dipilih menjadi salah satu titik Safari Ramadan 1445 H.

2. Ajak masyarakat untuk perbanyak ibadah dan jaga kondusivitas selama Ramadan

Cerita dari Masjid Baitul Mutaqien, Dua Tahun Operasikan ATM BerasDok. Humas Pemkot Bandung

Sementara itu, Plh Sekretariat Daerah (Sekda) Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mewakili Pemkot Bandung menyampaikan rasa terimakasih atas penerimaan yang luar biasa kepada jemaah Masjid Besar Baitul Mutaqien.

“Hatur nuhun bapak dan ibu sekalian atas sambutan dan jamuannya sangat terasa nikmat kebersamaan silaturahmi ini,” ucap Hikmat.

Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan ini, Hikmat mengajak umat muslim Kota Bandung untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Warga pun diajak berkontribusi dalam menjaga Kota Bandung tetap aman dan kondusif.

3. Progam ATM beras di Bandung sudah berlangsung sejak masa pandemik

Cerita dari Masjid Baitul Mutaqien, Dua Tahun Operasikan ATM Berasilustrasi beras (pexels.com/Suki Lee)

Semasa pandemi COVID-19, angka stunting di Kota Bandung pada 2021 mencapai 8,93 persen. Padahal, sebelumnya pernah menyentuh 6 persen lebih.  Untuk menekan angka stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung bersama-sama membuat program berupa ATM Beras sejak 2018. 

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar memaparkan, sampai sekarang program ini merupakan program pendukung untuk pengentasan kemiskinan yang masih terus berjalan aktif. 

"Sampai sekarang sudah ada 30 ATM Beras di 27 kecamatan. 24 di antaranya dari DKPP dan 6 dari Baznas Kota Bandung," papar Gin Gin. 

Program ATM Beras diperuntukkan khusus untuk masyarakat kurang mampu. Rencananya, pihaknya akan menambah enam ATM lagi di tahun ini untuk melengkapi keseluruhan kecamatan di Kota Bandung. 

Satu unit ATM Beras bisa membantu 75 kepala keluarga (KK). Masing-masing KK memperoleh 10 kg beras setiap bulannya. 

"Satu kali pengambilan itu 2,5 kg per minggu. Jadi, dalam waktu sebulan, satu KK bisa mendapatkan 10 kg beras," ujarnya 

ATM Beras ini bukan hanya berbicara tentang pangan, tapi juga nilai toleransi. Gin Gin menyebutkan, tempat yang menjadi lokasi ATM Beras antara lain di masjid, gereja, dan kantor kelurahan. Sehingga, tidak hanya menyalurkan beras, tapi juga ada aspek edukasi yang diberikan pada masyarakat. 

Baca Juga: 5 Masjid Cheng-Ho Multikultural Tionghoa di Indonesia, Mirip Kelenteng

Baca Juga: 10 Ide Dekorasi Musala Minimalis di Rumah untuk Ibadah yang Nyaman

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya