Ada Rp7,9 Triliun Perkiraan Investasi Pengembangan Jabar Selatan

80 proyek strategis siap dibangun di kawasan tersebut

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak saja mengembangkan wilayah bagian utara tapi juga selatan sebagai prioritas pembangunan jangka menengah panjang. Bahkan total proyek investasi di selatan diperkirakan mencapai Rp7,9 trillun.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, investasi menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi Jabar yang pada triwulan II/2021 mencapai 6,13 persen. Selama lima tahun terakhir investasi memberikan kontribusi rata- rata 24 persen pada pertumbuhan ekonomi total.

Tercatat, pada semester I/2021 realisasi investasi di Jabar Rp72,46 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp57,89 triliun.

"Realisasi investasi tersebut merupakan yang terbesar secara nasional, meskipun di sisi lain masih terdapat potensi risiko ketidakpastian akibat pandemi COVID-19," ujar Ridwan Kamil melalui siaran pers dikutip, Minggu (15/8/2021).

1. Jabar jadi salah satu provinsi yang menarik bagi investor

Ada Rp7,9 Triliun Perkiraan Investasi Pengembangan Jabar SelatanIlustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Jabar Herawanto dalam acara West Java Investment Summit (WJIS) 2021 mengatakan, Jabar menjadi bagian penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jabar satu dari tiga provinsi paling kompetitif di Indonesia. Setidaknya ada tigafaktor pendorong pada 2020, yaitu daya tarik investasi asing langsung (FDI), ketersediaan infrastruktur fisik, serta ketersediaan SDM melimpah.

Infrastruktur transportasi seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara Jabar juga sangat mendukung konektivitas wilayah yang memudahkan lalu lintas logistik barang. Konektivitas jadi salah satu pertimbangan investasi.

"Kesiapan infrastruktur yang menghubungkan Jabar bagian utara dan selatan merupakan poin penting untuk menarik minat investor di tahun-tahun mendatang mengingat potensi yang ada di kedua wilayah tersebut," ujarnya.

Di bagian selatan ada potensi pariwisata sebagai sumber penghasil devisa yang tinggi. Kemudian potensi pertanian, kelautan, dan perikanan dapat membantu penyediaan pangan strategis untuk pengendalian inflasi.

2. Infrastruktur ke selatan kian menjanjikan

Ada Rp7,9 Triliun Perkiraan Investasi Pengembangan Jabar SelatanIDN Times / Istimewa

Menurutnya, pengembangannya perlu didukung oleh sarana infrastruktur seperti jalan tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap (Baticap), Jalur Tengah Selatan (TS), moda transportasi, pengairan dan irigasi, air minum dan sanitasi, pariwisata, serta kelautan dan perikanan yang memadai.

Herawanto menyampaikan rekomendasi untuk mendukung pengembangan investasi di Jabar selatan yakni diversifikasi sumber pembiayaan, penguatan sinergi antarstakeholders, dan pengelolaan ekonomi kawasan konservasi berbasis teknologi.

Acara Infrastruktur Forum menjadi awal dari rangkaian menuju West Java Investment Summit (WJIS) 2021 yang rencananya akan digelar 19 Agustus mendatang, dan puncak Oktober 2021.

3. Ada 80 program strategis yang siap dikembangkan di Jabar Selatan

Ada Rp7,9 Triliun Perkiraan Investasi Pengembangan Jabar Selatantravelpangandaran.com

Pemerintah tengah menyiapkan 80 program untuk pengembangan Kawasan Jabar Selatan senilai Rp157 triliun. Program tersebut menggunakan konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis sumber daya alam.

Kepala Bappeda Jabar Ferry Sofwan Arif mengatakan, konsep pengembangan terpadu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian yang bisa memberikan pengaruh positif antarwilayah dan mampu menghasilkan keseimbangan pembangunan wilayah.

Terdapat tiga sektor yang berpotensi dikembangkan, yaitu agribisnis, perikanan, dan pariwisata. “Jabar selatan memiliki potensi yang besar, namun di sisi lain juga memiliki sejumlah keterbatasan. Laju pertumbuhan ekonomi di Jabar selatan masih terbatas,” kata Ferry.

Program ini terdiri dari sektor pariwisata (9 program), kelautan perikanan (8 program), agribisnis (4 program), dan infrastruktur (59 program). Adapun rekapitulasi anggaran berdasarkan sumber pendanaan, APBN murni (Rp4 triliun), APBD murni (Rp270 miliar), APBN dan APBD (Rp13 triliun), APBN dan BUMN/BUMS/Swasta (Rp26 triliun), APBN, APBD, dan BUMN/BUMD/Swasta (Rp5 triliun), kemudian BUMN/BUMD/swasta (Rp107 triliun).

Baca Juga: Menyemai Bibit, Menuai Duit! Ini 11 Cara Mudah Investasi Reksa Dana

Baca Juga: Hadirkan Terang di Desa Terpencil, PLN Bangun Infrastruktur Kelistrikan

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya