[FOTO] Menyaksikan Keseruan Tradisi Perang Tomat di Lembang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung Barat, IDN Times - Pertunjukan budaya perang tomat atau Rempug Tarung Adu Tomat di Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat kembali digelar pada Minggu (13/10).
Perang tomat pada tahun ini merupakan gelaran ke-8 kalinya sejak awal dimulainya pada 2012 lalu. Pertunjukan budaya ini dimaksudkan untuk membuang sifat busuk atau menyucikan diri.
1. Puluhan penari beraksi membuka pertunjukan Rempug Tarung Adu Tomat hingga dibunyikan genderang perang. Aksi para penari diiringi musik khas sunda. Para gladiator juga didampingi para penari hingga hendak berlangsungnya aksi saling lempar tomat.
2. Panitia siapkan sebanyak 2 ton tomat sebagai amunisi perang. Tomat yang digunakan sebagai senjata perang merupakan tomat yang tidak layak dijual ke pasar.
3. Gladiator perang dibagi menjadi dua. Masing-masing petarung dibekali tomat yang disimpan di pinggangnya. Aksi lempar tomat busuk yang dilakukan dimaknai untuk membuang sifat busuk pada diri manusia.
4. Pertunjukan budaya perang tomat di Lembang selalu dipenuhi para penonton baik lokal maupun luar. Warga yang melihat keseruan perang tomat turut bersorak ramaikan suasana. Tak jarang tomat sengaja dilempar para gladiator ke penonton.
5. Ekspresi Abah Nanu yang turun dalam aksi perang tomat tanpa menggunakan pengaman topeng atau pelindung tubuh. Abah Nanu tampak terserang dibagian wajah.
6. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak dan remajapun turut tumpah kebahagiaan pada perayaan perang tomat tahunan.
7. Seketika 2 ton tomat penuhi ruas jalan RW 03 Kampung Cikareumbi. Warga yang ikut terlibatpun tidak absen dari mandi tomat berjamaah. Meskipun tubuh harus dipenuhi air liur tomat, kebahagiaan tidak bisa lepas dari raut wajah-wajah mereka.
8. Setelah habis tomat diranjang, warga ramai-ramai mandi bersama di pancuran air yang sudah disiapkan. Tak luput, warga bergotong-royong bersihkan sisa peperangan. Tomat sisa perang akan dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk.
Baca Juga: 8 Tahun Digelar, Perang Tomat di Lembang Bukan Sekadar Perayaan Budaya
Baca Juga: Asal-Usul Perang Tomat di Lembang: dari Derita hingga Perayaan Seni