Begini Sengkarut Data COVID-19 yang Sebabkan KBB Masuk Zona Merah

Kini membaik, KBB masuk zona oranye

Bandung Barat, IDN Times - Sempat dinyatakan zona merah atau risiko dengan penularan COVID-19 tinggi, Wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini dinyatakan zona oranye atau risiko dengan penularan sedang.

Kasus COVID-19 di KBB sudah mengalami penurunan dari sebelumnya. Saat ini tercatat pasien positif di KBB sebanyak 346 dengan rincian, 88 orang positif aktif, 251 orang sembuh dan 7 orang meninggal dunia.

"Sekarang kita sudah zona oranye, minggu lalu kita zona merah atau dalam istilah terbaru, KBB saat ini zona risiko sedang," ungkap Sekertaris Daerah KBB, Asep Sodikin, Senin (12/10/2020).

1. Perbedaan data daerah dengan pusat

Begini Sengkarut Data COVID-19 yang Sebabkan KBB Masuk Zona MerahData COVID-19 KBB Senin (12/10/2020).

Sebelumnya, Pemerintah Daerah KBB menyatakan protes atas klaim GTPP COVID-19 Jabar yang menetapkan KBB masuk dalam kategori zona merah. Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, kasus COVID-19 saat itu tengah melandai. Namun, di tengah kasus COVID-19 yang melandai, justru Bandung Barat masuk dalam kategori zona merah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Hernawan Widjajanto mengatakan, penetapan zona merah sebelumnya berdasar pada data COVID-19 KBB yang dirangkum oleh GTPP Jabar.

"Data kita dengan Provinsi gak sama. Itu yang menyebabkan KBB masuk dalam kategori zona merah kemarin," ungkap Hernawan.

2. Ada lonjakan data hasil swab langsung masuk pusat

Begini Sengkarut Data COVID-19 yang Sebabkan KBB Masuk Zona MerahIlustrasi swab test. (IDN Times/Bagus F)

Hernawan menjelaskan, penyebab KBB masuk zona merah kemarin lantaran data kasus COVID-19 dengan alamat KTP Bandung Barat banyak yang masuk secara bersamaan dari berbagai rumah sakit dan laboratorium yang melakukan swab.

"Mereka (rumah sakit dan laboratorium) ini sistem laporannya online langsung ke pusat. Sehingga ada sekitar 100 kasus nambahnya. Namun itu juga masih dalam proses validasi alamat yang gak lengkap," sebutnya.

3. Banyak yang sembuh namun gak up to date

Begini Sengkarut Data COVID-19 yang Sebabkan KBB Masuk Zona MerahIlustrasi swab test. IDN Times/Bagus F

Hernawan menyebutkan, penetapan KBB zona merah kemarin berdasar pada data COVID-19 pada periode 26 September sampai 4 Oktober. Selain kasus penambahan, data kesembuhan yang dilaporkan dari daerah juga belum tervalidasi oleh pusat.

"Tanggal 4 Oktober sebenarnya sudah ada yang sembuh sebanyak 32 orang. Tapi yang kemarin sembuh belum tervalidasi. Jadi di pusat, datanya belum update," paparnya.

4. Sengkarut input data

Begini Sengkarut Data COVID-19 yang Sebabkan KBB Masuk Zona MerahIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Penambahan kasus COVID-19 yang masuk ke pusat itu, didominasi oleh warga KBB yang berdomisili di luar Bandung Barat. Hingga saat ini, Dinkes KBB pun masih kelimpungan untuk memvalidasi data dari pusat.

"Data yang masuk ke pusat ini sesuai alamat KTP. Kasus positif yang hanya mencantumkan Bandung Barat saja ada sekitar 20 orang. Ada juga yang hanya mencantumkan Kecamatan dan Desa. Jadi banyak yang gak komplit sehingga kita harus validasi ulang alamat lengkapnya," tandasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya